Genjot Pertumbuhan Devisa - OJK Permudah Aturan IPO Perusahaan Starup

NERACA

Jakarta – Komitmen mendukung pertumbuhan industri pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengeluarkan relaksasi aturan untuk mempermudah perusahaan kecil go publik dan termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, selain bisa mengerek jumlah pertumbuhan emiten lewat UMKM juga bisa mengerek pertumbuhan devisa bagi negara.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana menjelaskan, kebijakan yang dikeluarkan OJK sejalan dengan dukungan OJK terhadap berbagai program yang dicanangkan pemerintah. Adapun beberapa aturan tersebut adalah dorongan OJK agar emiten skala kecil dan menengah melakukan penawaran umum saham perdana. "OJK juga mengembangkan pembiayaan UMKM melalui equity crowdfunding," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dukungan OJK tersebut tidak hanya untuk sektor UMKM, OJK juga mendukung para pengusaha pemula untuk bisa berkontribusi di pasar modal.”Dalam waktu dekat OJK juga akan mengeluarkan aturan mengenai urun dana penawaran saham berbasis teknologi informasi,"kata dia.

Selain aturan-aturan tersebut, sebelumnya OJK juga telah mengeluarkan aturan mengenai pengembangan perusahaan efek daerah untuk investor kecil dan domestic.”OJK juga menyediakan berbagai instrumen yang bisa digunakan untuk mendukung program pemerintah di sektor prioritas, seperti melalui instrumen RDPT, DIRE, EBA, obligasi daerah dan perpetual bond," jelasnya.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memilih untuk lebih memprioritasnya perusahaan-perusahaan skala kecil dan menengah untuk terdaftar di bursa dibandingkan dengan meneruskan wacana lama untuk mendorong listing perusahaan dengan utang bank Rp1 triliun atau emiten/perusahaan asing yang memiliki aset atau pendapatan 50% di Indonesia.

IGD Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI pernah bilang, BEI pada prinsipnya ingin mendorong sebanyak mungkin perusahaan dapat masuk di pasar modal. Namun, prioritas saat ini yakni perusahaan skala kecil dan menengah atau UKM. “BEI akan melakukan lebih banyak pendekatan kepada perusahaan UKM sebab jumlahnya sangat banyak dan masih sangat potensial. Perusahaan-perusahaan ini juga paling membutuhkan dana segar untuk mengembangkan kapasitas bisnisnya,”ujarnya.

Lagi pula, BEI sudah dalam proses menyelesaikan papan akselerasi sebagai tempat pencatatan kelompok emiten UKM ini. Papan akselerasi ini melengkapi dua papan di ekosistem primer BEI, yakni papan utama dan papan pengembangan.”Perusahaan-perusahaan yang utang bank Rp1 triliun itu tetap kita jajaki, tetapi kita lebih banyak prioritaskan ke arah UKM sekarang karena lebih banyk dan bisa kita jembatani mereka melalui papan akselerasi.”jelasnya.

Selain itu, regulasi bagi pencatatan saham calon emiten UKM juga sudah siap sejak tahun lalu, sehingga saat ini merupakan momentum untuk mendorong kelompok perusahaan ini masuk bursa. Regulasi yang dimaksud yakni POJK 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…