Dengan SEED, Siapapun Dapat Berperan Aktif Perangi Global Warming

Dengan SEED, Siapapun Dapat Berperan Aktif Perangi Global Warming

NERACA

Jakarta - "Dilaporkan gelombang hawa dingin, gelombang hawa panas, salju yang lebat". "Korea, Amerika Selatan, Eropa; seluruh dunia, gelombang hawa panas dengan suhu tengah hari berkisar antara 38-40 derajat Celcius." Artikel-artikel tersebut berhubungan dengan laporan cuaca yang memecahkan rekor di seluruh dunia pada 2018.

Di Jepang, 15 orang meninggal karena gelombang panas yang terjadi selama dua minggu, sementara itu puluhan ribu orang mendapat perawatan medis karena heat stroke. Di benua Afrika, suhu di Algeria meningkat hingga 51,3 Celcius, Chicago hingga 48,9 Celcius, dan Gurun Death Valley mencapai 52 Celcius. Fenomena ini tidak hanya menjadi masalah di area tertentu tapi di seluruh dunia. Pemanasan yang terjadi pada tingkat yang mengerikan disebabkan oleh gas rumah kaca seperti karbondioksida yang dibuat manusia.

Baru-baru ini, sebuah perusahaan menyatakan: "Sekarang waktunya untuk melawan pemanasan global (global warming); bukan hanya pemerintah tetapi seluruh umat manusia." Perusahaan tersebut adalah Eco Energy Group SEED (Sino Eco Energy Development). Berpusat di Singapura, SEED adalah perusahaan yang menjalankan bisnis energi yang ramah lingkungan berbasis teknologi blockchain. SEED adalah perusahaan global yang didirikan oleh sekumpulan orang yang terlibat dalam bisnis CDM dengan memperoleh penguran emisi yang bersertifikat.

SEED telah mengaplikasikan teknologi blockchain sehingga setiap orang bisa dengan mudah berpartisipasi dalam melindungi bumi dari pemanasan global. Saat ini, SEED fokus pada bisnis produksi energi ramah lingkungan, seperti tenaga surya, tenaga angin, pembangkit listrik tenaga air kecil, penghijauan, pengembangan sumber daya makanan, serta project Waste to Energy (WTE). Cukup sulit bagi masyarakat umum untuk berpartisipasi dalam bisnis ini karena dibutuhkan pengetahuan spesialis, izin yang kompleks, dan investasi skala besar. Namun, melalui teknologi blockchain, SEED mengembangkan platform crowdfunding di mana individu maupun institusi seluruh dunia bisa berpartisipasi dalam bisnis market carbon. Bergerak melewati konsep simpel dari cryptocurrency sebelumnya, SEED telah menciptakan platform yang mengintegrasi ekonomi real dengan model penjualan pendapatan.

"Siapapun bisa menyelamatkan bumi melalui perhitungan ramah lingkungan yang mengurangi emisi karbon. Namun, jika tidak mendapat keuntungan finansial, orang-orang tidak akan memperhatikan. SEED, melalui reward-nya yang sesuai dan platform bisnis yang menjamin keuntungan, memandu banyak orang untuk berpartisipasi dalam tindakan ramah lingkungan," jelas co-CEO SEED, Young-geun, Shin, yang menjelaskan tentang visi platform bisnis ramah lingkungan SEED, Kamis (16/8).

Individu maupun organisasi bisa berinvestasi dalam bisnis yang dilakukan oleh SEED berkaitan dengan pengurangan emisi, energi hijau, dan CDM yang bersertifikat, dengan berpartisipasi dalam "Farming". Mereka bisa mendapatkan pengembalian tetap dalam investasi yang bisa dicairkan di bursa, tergantung project yang diambil.

Project Farming SEED yang pertama adalah SEED Blockchain Center, bangunan landmark 55 lantai di lahan seluas 16.600 meter persegi yang berfungsi sebagai kantor pusat SEED di daerah Sudirman, Jakarta, Indonesia. Bangunan tersebut merupakan kompleks besar yang terdiri dari banyak kantor, pusat perbelanjaan, tempat tinggal, serta hotel dengan total investasi sebesar 700 juta Dolar. Pembangunan akan dimulai pada 2019 dan akan diselesaikan pada 2023. Untuk informasi dan dokumen tambahan seperti analisis real estate, sertifikat tanah, dan semua tanda terima bisa dilihat secara umum di www.seedfoundation.io/.

Visi dan filosofi perusahaan SEED, serta teknologinya, telah menarik minat dari seluruh dunia. Project blockchain ramah lingkungan SEED telah terpilih untuk mengintegrasi teknologi blockchain dengan Smart City baru di Myanmar, Mandalay, sebuah kota penghubung dengan transportasi regional dan internasional yang akan menjadi pusat ekonomi dan budaya. Rencananya adalah membangun resort dengan hotel, theme park, fasilitas game, dan kereta berkecepatan tinggi untuk mengubahnya menjadi kota finansial internasional seperti Singapura. Nota kesepakatan telah disetujui oleh pemerintah Myanmar yang mengkonfirmasi bahwa teknologi blockchain SEED akan menangani project inovatif tersebut.

Co-CEO SEED, Shin, juga mengundang Anda pada project SEED."Individu pun bisa berpartisipasi dalam project energi terbarukan di lokasi yang diinginkan melalui platform SEED. Tidak seperti sebelumnya, di mana profit didistribusikan setelah institusi mengumpulkan investasi dan profit, sekarang Anda bisa berpartisipasi secara langsung dan menerima profit besar sebagai return dari berpartisipasi pada project SEED. Ini adalah visi SEED agar individu bisa berpartisipasi, walau dalam jumlah kecil pada project berskala besar, agar bisa membuat dampak pada perubahan iklim,” ujar dia. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…