Adi Sarana Armada Beli 2.900 Armada Baru

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) terus melakukan peremajaan armada. Dimana di semester pertama tahun ini, emiten jasa transportasi ini telah merampungkan pembelian 2.900 armada dari target tahun dapat melakukan pengadaan 5.000 armada baru.

Direktur Adi Sarana Armada, Jany Chandra mengatakan, perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,2 triliun. Dimana belanja modal tersebut, digunakan untuk menambah armada baru. Disamping itu, lanjutnya, perseroan juga melepas lebih dari 1000 kendaraan pada paruh pertama tahun ini. “Pacu pertumbuhan bisnis, perseroan tidak hanya menambah armada, tetapi juga melakukan pengembangan-pengembangan baik pada bisnis balai lelang maupun bisnis rental. Selain itu, perseroan akan memperbesar skala kantor pelayanan di daerah,”ungkapnya.

Secara kondisi makronya, kata Jany, pasar memang mengalami pertumbuhan terutama di sektor logistik, misalnya untuk jasa antar barang atau parcel delivery. Selain itu, bisnis perseroan juga bertumbuh dari perusahaan-perusahaan baru yang membutuhkan kendaraan untuk operasional. Dirinya menjelaskan, pada semester I/2018, kinerja perseroan masih disokong oleh bisnis rental kendaraan yang kontribusinya pada pendapatan mencapai 58%. Perseroan juga membukukan laba dari penjualan mobil bekas yang sudah berusia 4 tahun.

Adapun, perseroan baru saja membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan dua pihak untuk membentuk perusahaan khusus di bidang logistik, yaitu pengantaran barang. Rencana tersebut ditargetkan dapat terelisasi pad akuartal akhir tahun ini. Berasarkan cattaan perseroan, pada semester I/2018 ASSA juga telah menjual sekitar 1.400 unit kendaraan. Aktivitas ini  rutin dilakukan perseroan untuk menjaga armada yang sebagian besarnya merupakan passenger car, dapat beroperasi secara optimal.

Direktur Adi Sarana Armada, Hindra Tanujaya mengungkapkan bahwa pada semester I/2018, perseroan membukukan kenaikan laba bersih yang cukup signifikan karena harga penjualan used car yang membaik.”Setelah 4 tahun, kami memperbarui harga mobil bekas dan tahun ini nilainya cukup tinggi dengan keuntungan rata-rata per unit mencapai Rp29 juta. Mobil-mobil ini memang kami maintain secara teratur sehingga kondisinya baik,” jelas Hindra.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…