Kenalkan Pendidikan Lingkungan - SHARP Ajarkan Siswa SD Buat Lubang Biopori

Antusiasme SHARP Greenerator komunitas peduli lingkungan yang diusung PT SHARP Electronics Indonesia dalam menciptakan Bogor yang bersih dan bebas dari sampah plastik terus diwujudkan lewat berbagai aksi hijau. Setelah sukses menggelar aksi pungut sampah di Bogor, kali ini SHARP Greenerator hadir dengan membawa program terbaru bertajuk ‘SHARP Greenerator Goes to School: Let’s Save Our Planet!’ yang menyasar langsung siswa dan siswi di jenjang SD dan SMP guna memberikan pendidikan lingkungan.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin, anggota SHARP Greenerator dalam aksi perdananya mengunjungi SDN Julang yang berlokasi di Jalan Julang 1 No.5, Tanah Sareal, Tanah Sereal, Kota Bogor. Berbekal pengalaman dan pengetahuan SHARP Greenerator dari pembuatan lubang biopori pada bulan Mei 2017 lalu, anggota SHARP Greenerator menularkan informasi serupa kepada 30 siswa dan siswi di kelas 5 dan 6 SDN Julang. 

Program yang dirancang secara mandiri oleh anggota SHARP Greenerator ini dilaksanakan untuk pertama kalinya.“Sebelumnya kami selalu membuat program lingkungan yang bersifat umum karena dilakukan di ruang terbuka seperti CFD maupun taman kota, kali ini kami sengaja menargetkannya lebih spesifik ke anak-anak SD. Walaupun jumlahnya lebih sedikit, kami percaya materi yang disampaikan justru jauh lebih mudah diterima dan bermanfaat nantinya,”kata Prima Yulina, Presiden SHARP Greenerator terpilih.

Bertindak sebagai fasilitator, anggota SHARP Greenerator menyampaikan materi ini dengan metode yang interaktif melalui permainan berkelompok. Penanaman lubang biopori juga tidak hanya dilakukan secara teoritis, tetapi melalui praktik langsung. Lubang resapan biopori dikenal sebagai salah satu upaya yang dapat digunakan dalam menanggulangi banjir. Biopori dibuat dengan kedalaman tertentu secara vertikal dan diisi dengan sampah organik dan dibenamkan dalam tanah yang akan menjadi sasaran.

Dengan menggunakan bahan-bahan yang cukup mudah, siswa dan siswi SDN Julang diharapkan mampu menirunya di sekolah maupun rumah dengan bantuan guru maupun orangtua. Dengan demikian, lubang resapan biopori nantinya dapat mengurangi risiko banjir hingga meminimalisir genangan air yang ada di sekitar lingkungan sekolah hingga rumah.

BERITA TERKAIT

Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri

  Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri NERACA Jakarta - Unilever Indonesia melalui brand Sunsilk, Citra,…

Investigasi TV Prancis-Jerman - Danone Tak Mau Stop Kemasan Gelas Plastik di Indonesia

Sengkarutnya masalah sampah plastik di Indonesia sudah jadi sorotan media internasional. Belum lama ini, Arte (Association Relative à la Télévision…

Rayakan Hari Buku Sedunia - Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku

Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul buku pada Sabtu (27/4) di Auditorium Rumah Dunia…

BERITA LAINNYA DI CSR

Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri

  Program #AksiCantik Unilever dan Kemenag Jangkau 710 Ribu Santri Putri NERACA Jakarta - Unilever Indonesia melalui brand Sunsilk, Citra,…

Investigasi TV Prancis-Jerman - Danone Tak Mau Stop Kemasan Gelas Plastik di Indonesia

Sengkarutnya masalah sampah plastik di Indonesia sudah jadi sorotan media internasional. Belum lama ini, Arte (Association Relative à la Télévision…

Rayakan Hari Buku Sedunia - Perpusnas Press Luncurkan 15 Judul Buku

Dalam rangka Hari Buku Sedunia 2024, Penerbit Perpusnas Press meluncurkan 15 judul buku pada Sabtu (27/4) di Auditorium Rumah Dunia…