LG Targetkan Penjualan AC Komersil Naik 30% - Sertifikasi Uji Hemat Listrik

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – PT LG Electronics Indonesia (LG) baru saja mengantongi uji hemat listrik dari lembaga Electric Power and Energy Studies (EPES) Universitas Indonesia (UI) untuk produk Air Conditioning (AC) floor standing dan ceiling cassette. Hasil dari uji tersebut menyebut bahwa kedua kategori produk dari LG mampu menghemat listrik dari 50% hingga 62%. Merasa bangga dengan hasil uji hemat listrik tersebut, pabrikan asal Korea itu menyematkan nama EPES di kemasannya. 

Air Solution Channel Team Leader LG Electronics Indonesia, Pramu Baskoro menyebut bahwa uji hemat listrik dari EPES UI tersebut membuatnya lebih percaya diri di mata masyarakat. “Memang tren sekarang adalah teknologi saving energy. LG pun memastikan seluruh lini produknya untuk diberi teknologi inverter, salah satu yang kita luncurkan saat ini adalah AC komersil untuk kantor, restoran ataupun outdoor,” jelas Pram di Jakarta, Selasa (14/8).

Pram menargetkan akan ada kenaikan penjualan hingga 30% sampai tahun depan. “Saya kira bisa naik hingga 30%,” kata dia. Memang, kata dia, sekarang ini teknologi inverter sedang marak, meskipun harganya jauh lebih mahal akan tetapi daya listrik yang diserap minim sehingga tagihan listrik juga bisa lebih hemat.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM, Hariyanto menyebutkan ada 2,5 juta unit AC yang terjual setiap tahunnya dan akan terus meningkat seiring membaiknya ekonomi. Namun, tingkat efisiensi dari AC berbeda-beda. “Kami menyambut baik produsen yang menyematkan teknologi inverter karena itu akan membantu penghematan energi, terlebih saat ini teknologi inverter baru 9% penggunaannya,” katanya.

LG didapuk sebagai pemimpin pasar di AC inverter bagi kebutuhan hunian dengan 58,8%. Untuk menaikkan nilai tersebut, LG pun menyematkan teknolgi inverter di lini produk AC komersilnya. “Bersanding dengan pengujian internal, langkah ini merupakan bagian upaya kami dalam memperkuat tingkat kepercayaan masyarakat akan manfaat AC berteknologi inverter pada hematnya tagihan listrik,” ujar President Director LG Electronics Indonesia, Seungmin Park dalam kesempatan yang sama.

Proses pengujian AC pada Electric Power and Energy Study (EPES) di Universitas Indonesia ini sendiri dilakukan sepanjang 2 bulan yang melibatkan dua model Single Commercial Air Conditioning LG tipe ceiling cassette dan floor standing yang masing-masing memiliki kuat pendinginan 4PK dan 5PK.. Dua pengaturan suhu ditetapkan, 18°C dan 24°C, mewakili dua kutub temperatur yang biasa dimanfaatkan dalam pemakaian AC.

Menambah kejelian dalam hasil, periset EPES-UI membagi tiap kondisi temperatur ini ke dalam tiga beban pendinginan. Hal ini dibuat untuk semakin mendekati gambaran penggunaan nyata dengan perubahan kondisi suhu lingkungan sekitar sepanjang hari. Pengukuran beban pendinginan 20% mewakili suhu sekitar cenderung sejuk seperti di malam hari, 50% saat cuaca normal cenderung panas hingga beban pendinginan 100% yang mewakili saat AC bekerja pada cuaca terik.

“Dari berbagai pengujian inilah kami mendapatkan hasil Single Commercial Air Conditioning LG dengan kompresor inverter mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dibanding produk sejenis tanpa teknologi inverter,” ujar Head Of Electrical Power And Energy Studies, Iwa Garniwa. Lebih dalam terkait hasil uji tersebut, ia menyatakan, produk Single Commercial AC LG tipe floor standing memiliki tingkat penghematan listrik hingga 62% dan tipe ceiling cassette penghematan listriknya hingga 50%.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…