Evaluasi Kinerja, KRAS Bakal Gelar RUPSLB

NERACA

Jakarta – Masih meruginya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mendorong pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas untuk menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada September 2018 untuk membahas sejumlah agenda. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Manajemen Krakatau Steel menyampaikan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada,Kamis (6/9). Rencananya, terdapat tiga pokok agenda yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama, KRAS akan melakukan pemaparan dan evaluasi kinerja semester I/2018. Dasar usulan agenda tersebut yakni Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara No. S-475/MBU/07/2018 pada 19 Juli 2018 perilhal penyelenggaraan RUPSLB.

Kedua, KRAS akan membahas perubahaan penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue I. Ketiga, perseroan akan membahas perubahan susunan pengurus perseroan. Adapun, pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB yakni yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dan pemilik saham perseroan pada sub rekening PT Kustodian Sentral Efek Indonesia per 13 Agustus 2018.

Sebagai catatan, Krakatau Steel mengantongi pendapatan US$854,27 juta. Jumlah tersebut naik 34,75% secara tahunan atau US$633,97 juta pada periode yang sama tahun lalu. Akan tetapi, beban pokok pendapatan naik lebih tinggi sebesar 39,38% secara tahunan pada semester I/2018. Dari situ, KRAS membukukan laba kotor US$100,39 juta atau naik 7,82% secara tahunan.

Laba operasi yang dibukukan KRAS melesat 110,36%. Tercatat, jumlah yang dikantongi naik dari US$4,44 juta menjadi US$9,34 juta. Dengan demikian, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tergerus 71,76% secara tahunan pada semester I/2018. Kerugian tercatat menurun dari US$56,70 juta menjadi US$16,01 juta.

Sepanjang semester pertama tahun 2018, penjualan PT Krakatau Steel Tbk (KS) mencapai 1,046 juta ton atau naik 24,44% dibandingkan periode sama tahun lalu. Hal itu diikuti kenaikan pendapatan menjadi US$ 854,27 juta. Direktur Utama KS, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi pernah bilang, salah satu faktor yang mendukung peningkatan pendapatan semester I-2018 adalah peningkatan harga jual baja canai gulung panas (hot rolled coil/HRC).

Memasuki kuartal II-2018, harga jual HRC naik menjadi US$ 740 per ton, dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 640-680 per ton. Jika dibandingkan periode yang sama 2017, rata-rata harga HRC naik 12,52% dari kisaran US$ 587 per ton.”Penjualan produk tertinggi pada semester ini adalah HRC, lalu cold rolled coil (CRC), dan long product. Produk HRC naik 47,1% menjadi 576.652 ton, CRC meningkat 9,71% sejumlah 288.608 ton, dan long product sebesar 4,27% menjadi 141.824 ton,” kata Mas Wigrantoro.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…