Pameran di Moskow Ajang Relasi Pebisnis RI-Rusia

NERACA

Jakarta – Festival Indonesia di Moskow pada 3-5 Agustus lalu menjadi ajang promosi seni, budaya kepada masyarakat setempat sekaligus sarana bagi pengusaha dari Tanah Air untuk menjalin kerja sama dengan pebisnis di Rusia, kata Dubes M Wahid Supriyadi.

Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia M Wahid Supriyadi mencatat besarnya peluang bisnis dari penyelenggaraan festival ketiga kali itu, kata Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana kepada Antara London, sebagaimana disalin dari laman kantor berita tersebut di Jakarta.

Menurut Dubes Wahid, banyak pelaku bisnis dari Indonesia, termasuk kalangan usaha kecil menengah yang menjadi peserta festival, melihat sendiri peluang dan potensi di Rusia. Pada hari terakhir festival itu, Dubes berbincang-bincang dengan pelaku peserta festival yang menyebutkan besarnya peluang pasar di Rusia bagi produk Indonesia.

Banyak yang berminat membeli produk Indonesia, dan tidak sedikit peserta festival mendapatkan pembeli dan distributor di Rusia. Dubes Wahid mengatakan festival ini antara lain bertujuan membantu para UKM dari berbagai wilayah Indonesia dalam mempromosikan produk sesuai dengan tema yaitu Visit Wonderful Indonesia: Explore our Regions.

Selama festival, berbagai macan produk Indonesia dipamerkan mulai dari aksesoris, suvenir, pakaian, kopi, sambal, blackgarlic, minyak sawit, hingga kuliner, seperti bakso, sate, nasi goreng dan martabak. Umumnya berbagai produk tersebut diminati warga Rusia.Para peserta yang juga diantaranya adalah para perancang busana dari UKM, bergembira karena karyanya diminati warga Rusia. Begitu pula busana yang diperagakan oleh model warga Rusia, laris.

Ketika diperagakan model, busana itu ditunggu pengunjung yag ingin membelinya. Beberapa pengunjung membeli lebih dari satu pakaian, dan tidak sedikit yang tidak kebagian karena stok terbatas jumlahnya.

Sementara itu buah tropis juga diminati warga Rusia. Melihat peluang ini pada saat Festival Indonesia Direktur PT Sumatera Siberia Kompaniya Fauzi Nasution membuat kesepakatan dengan Direktur Prodigy Land Co, Ltd dari Moskow Andei Zakharov.

Kedua pihak menandatangani memorandum saling pengertian mengenai pengiriman buah-buahan dari Indonesia ke Rusia. Potensi nilai transaksi dari kerja sama ini adalah 50.000 dolar AS dalam pengiriman setiap dua minggu sekali, atau sekitar 1.200.000 dolar AS dalam setahun.

Fauzi, dikutip Pensosbud KBRI Moskow, mengatakan bahwa salah satu tantangan peningkatan intensitas kerja sama Indonesia dan Rusia adalah tidak adanya penerbangan langsung dari Jakarta ke Moskow dan sebaliknya.

Menurut dia, penerbangan langsung tidak hanya akan meningkatkan arus penumpang, termasuk wisatawan Rusia ke Indonesia dan jasa, tetapi juga barang atau kargo, termasuk ekspor buah-buahan dari Indonesia ke Rusia. "Tidak adanya penerbangan langsung ini dapat mengganggu harga dan kualitas buah-buahan. Diharapkan penerbangan langsung Indonesia ke Rusia dapat segera terealisasi," ujar Fauzi. Festival Indonesia dilaksanakan di Taman Krasnaya Presnya di pusat kota Moskow. Selama tiga hari jumlah pengunjung lebih dari 135 ribu orang warga Moskow dan sekitarnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Taiwan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Indonesia khususnya di sektor manufaktur guna memperkuat perekonomian kedua negara. Sektor yang potensial untuk dikolaborasikan, antara lain industri perkapalan, pengolahan logam, ICT & Smart City dan teknologi bahan pangan.

“Jika kita melihat dari neraca perdagangannya, Indonesia surplus terhadap Taiwan. Namun, masih ada kesempatan besar dalam meningkatkan neraca perdagangan kita dengan mengoptimalkan sumber daya industri sehingga dapat melengkapi satu sama lain,” kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Pada tahun 2017, total perdagangan kedua negara mencapai USD 7,4 miliar dan Taiwan berada di peringkat ke-11 sebagai mitra impor maupun ekspor perdagangan global Indonesia. Sementara itu, jumlah investasi langsung Indonesia di Taiwan sebesar USD32,2 miliar. Sedangkan, penanaman modal langsung Taiwan di Indonesia sekitar USD397 juta menjadikan Taiwan sebagai investor urutan ke-14 terbesar Indonesia.

Putu menyampaikan, para pelaku industri Taiwan didorong agar terus meningkatkan investasinya sekaligus bermitra dengan pengusaha di Indonesia sehingga diharapkan Indonesia menjadi basis produksi baik untuk pasar domestik maupun internasional.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…