Ekonom: Program Capres Harus Beri Kepastian Berbisnis

NERACA

Jakarta-Ekonom menilai faktor yang mampu mendorong sentimen positif berinvestasi bukan latar belakang sosok calon presiden dan calon wakil presiden, melainkan program masing-masing pasangan yang calon mampu memberi kepastian berbisnis bagi para pelaku usaha.

Menurut Bhima Yudhistira, ekonom INDEF, pelaku pasar berharap pasangan Capres-Cawapres bisa menyelesaikan masalah ekonomi jangka panjang sehingga situasi lebih kondusif. Namun, hal itu tentu belum bisa terbaca dengan melihat latar belakang pasangan calon.

Seperti petahana Jokowi yang pernah menjadi pengusaha menggandeng Ma'ruf Amin, penggerak ekonomi syariah yang berasal dari kelompok ulama. Sementara itu, Capres Prabowo Subianto yang berlatar belakang militer berpasangan dengan Sandiaga Uno yang punya jejak sebagai pengusaha, lalu banting setir menjadi birokrat. "Karenanya, pelaku usaha tentu masih wait and see sampai program kampanye kandidat Capres-Cawapres clear dan detil," ujarnya seperti dikutip CNNIndonesia.com, akhir pekan lalu.

Melihat kondisi tersebut, kedua pasangan calon juga diharapkan berhenti membuat jargon-jargon ekonomi sebelum punya rencana kerja yang jelas. Ia pun mencontohkan Ma'ruf Amin yang ingin setop impor pangan hingga Prabowo Subianto yang kerap bicara data kemiskinan dan ketimpangan.

Jargon saja, menurut Bhima, tak cukup mengisyaratkan arahan kepada pelaku usaha terkait langkah yang ingin diambil pasangan calon dalam lima tahun ke depan. Akan lebih baik jika jargon dibunyikan setelah rencana kerja selesai, dilengkapi dengan susunan nama calon tim ekonomi di dalam kabinet masing-masing pasangan Capres-Cawapres. "Intinya kandidat capres cawapres jangan sepelekan masalah ekonomi," ujarnya.

Bhima mengingatkan, program Capres-Cawapres juga ditunggu pelaku usaha lantaran perekonomian Indonesia diramal makin tertekan pada semester II. Kenaikan harga barang modal, bahan baku produksi, serta barang konsumsi impor akibat depresiasi nilai tukar rupiah akan semakin terasa pada semester ini.

Tak hanya itu, tekanan global seperti kenaikan suku bunga acuan Fed Rate tentu diikuti oleh kebijakan Bank Indonesia (BI) yang juga menaikkan suku bunga acuan 7DRRR. Jika demikian, maka bunga kredit naik, sehingga penyaluran kredit bisa tertahan. "Jika bunga kreditnya naik, sementara prospek ekonomi stagnan mau situasi kondusif pun bisnis tetap menahan ekspansi," ujarnya.

Terlebih, dampak tahun politik kepada investasi sebenarnya sudah terasa pada kuartal II kemarin. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) di kuartal II-2018 hanya 5,87% padahal pertumbuhan sebesar 7% berhasil dicetak tiga kuartal sebelumnya. Dengan demikian, pemerintah harus pintar-pintar antisipasi. Salah satunya adalah dengan tidak gegabah membuat kebijakan.

"Biasanya jelang Pilpres, para menteri kebut-kebutan buat aturan baru. Kemarin contohnya soal pencabutan Domestic Market Obligation (DMO) batu bara itu belum matang di internal tapi sudah dilempar ke publik. Jadi gaduh," ujar Bhima.

Di sisi lain, pengumuman pasangan Capres dan Cawapres nampaknya akan menjadi sentimen pada pasar modal hari ini. Sebab, euforia pengumuman Capres dan Cawapres bikin pelaku pasar termotivasi melakukan aksi ambil untung (profit taking) dalam sekejap.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan meramalkan aksi jual akan marak dilakukan di pasar saham hari ini. Namun, pelaku pasar juga sedang menanti data neraca pembayaran yang akan segera rilis dalam waktu dekat.

Dengan dua pertimbangan ini, Dennies memprediksi IHSG berakhir di zona merah pada pekan ini. "IHSG diprediksi melemah setelah gagal menembus resistance psikologis di level 6.100. (Prediksi) rentang support 6.025-6.045 resistance 6.095-6.125," kata Dennies melalui risetnya.

Dunia usaha pun merespon positif Capres dan Cawapres yang akan berlaga dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Mereka menilai calon-calon yang maju cukup membuat nyaman dunia usaha.

Untuk Capres Jokowi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa sosok Ma'ruf Amin yang dipilih menjadi calon wakil presiden cukup dia respon positif. Dia memandang bahwa keberadaan Ma'ruf di samping Jokowi membuat dunia usaha lega.

Keberadaan Ma'ruf bisa membuat gejolak politik akibat intoleransi dan politik identitas yang pernah terjadi pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi bisa diredam dan bahkan dicegah.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata mengatakan dengan situasi tersebut, dunia usaha berharap kalau nanti Jokowi terpilih untuk kali kedua bisa bekerja lebih fokus dalam mewujudkan programnya.

Sementara itu untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan bahwa keberadaan pasangan tersebut cukup melengkapi Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Mereka sudah memenuhi kebutuhan pasar. "Sudah segaris dengan kebutuhan, Jokowi sudah membenahi ekonomi, Prabowo kalau sesuai janji langsung menusuk ke jantung masalah ekonomi," ujarnya.

Selain itu kata Ade, khadiran pasangan Prabowo dan Sandi juga memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memilih pemimpinnya pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Meskipun menyambut positif Hariyadi berharap, baik pasangan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi kalau salah satu di antara mereka terpilih, bisa melaksanakan tugas dengan baik. mohar

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…