Langkah Kemenpar Memulihkan Industri Wisata usai Gempa

Pemerintah mulai menyiapkan langkah pemulihan pariwisata di Lombok dan Bali dan cara mengembalikan kepercayaan wisatawan dunia. Menpar Arief Yahya menyatakan bencana memang bisa terjadi dimana-mana di seluruh dunia, mulai dari bencana alam, kerusuhan, termasuk juga terorisme. Namun yang terpenting adalah cara pemerintah bisa memberikan pelayanan terkait dengan bencana tersebut," kata Menpar yang ahli marketing itu.

Ada 3 hal yang harus dilakukan, menurut Arief. Pertama, memberikan pelayanan informasi terkini terus menerus, agar tidak ada kepanikan, terutama informasi resmi. Kedua, memberikan pelayanan kepada wisatawan, terutama terkait dengan akses transportasi dan akomodasi. Sementara yang ketiga terkait pemulihan destinasi pariwisata setelah bencana telah usai, terkait dengan atraksi, akses dan akomodasi.

Jika berkaca pada pengalaman waktu Gempa Lombok, Minggu 29 Juli yang lalu, ketiga hal itu dikerjakan dengan baik oleh Pemprov NTB, Poltekpar Lombok, industri pariwisata Lombok dan Kemenpar."Hasilnya, para wisatawan, terutama dari Malaysia dan Thailand, bahkan menjadi lebih mencintai Lombok," ungkap Arief Yahya yang pernah dinobatkan sebagai Marketeer of The Years 2013 oleh MarkPlus itu.

Saat ini angka pasti dampak gempa bagi pariwisata Lombok dan Bali sendiri belum dapat diprediksi, karena masih fokus pada proses pengantaran wisatawan dan memastikan 3A (akses, amenitas, atraksi) beres semua. "Namun, kalau dari pengalaman bencana erupsi Gunung Agung tahun lalu, dampaknya sekitar satu juta wisman yang membatalkan kunjungan ke Indonesia, maka dampak bencana gempa Lombok ini diperkiran 100 ribu wisman yang akan membatalkan kunjungan ke Indonesia," ujar Menpar Arief dikutip dari CNN Indonesia.com.

Cara menghitungnya adalah, jumlah wisman di Bali dibandingkan dengan di Lombok adalah 5 dibanding 1. Lalu durasi bencana Bali dan Lombok sekitar 2 dibanding 1. "Jadi dampak bencana gempa Lombok sekitar 1/10 atau 10 persen dari dampak bencana erupsi Gunung Agung Bali yang jumlahnya 1 juta atau sekitar 100 ribu," jelas Menteri Arief Yahya lagi.

Sementara itu, upaya mengantarkan wisatawan dari Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno telah dituntaskan pada Senin (6/8).  Itulah komitmen bersama, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi dan Kabasarnas Marskal Muda TNI M Syaugi. "Total warga dan wisatawan di Gili sekitar 1000. Yang sudah menyebrang 300 (angka resmi Pemerintah : 358)," ungkap Arief, senin lalu.

Arief Yahya terus aktif memantau manajemen pelayanan dan pengantaran wisatawan mancanegara keluar dari Pulau Lombok.

Di bandara Lombok International Airport, terlihat masih ada wisman yang tertahan dan mencari penerbangan ke Jakarta, Bali dan Surabaya. Arief pun meminta Stafsus Bidang Akses dan Infrastruktur Judi Rifajantoro untuk meminta maskapai terbang lagi ke Lombok, agar tidak ada penumpukan."Kami sedang upayakan dan izin otoritas bandara agar malam ini dapat disajikan hiburan, karena banyak wisman yang tidur tiduran di bandara Lombok. Minimal mereka bisa terhibur," ujar Guntur Sakti, Ketua Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan di Lombok, Selasa (7/8).

Bandara di pulau itu akan membuka layanan operasional bandara 24 jam hingga H + 3 yakni 8 Agustus 2018, dan masih mengharapkan penerbangan ekstra untuk menerbangkan wisatawan yang tertahan.

Kementerian Pariwisata menyatakan pihak yang dapat dihubungi di Tim Crisis Center (TCC) Kemenpar adalah Desi Ruhati. Pihak lainnya dari TCC Lombok adalah Guntur Sakti, sementara TCC Bali Tourism Hospitality adalah Ngurah Putra dan Byomantara."Silakan langsung berkomunikasi dengan mereka untuk menyampaikan info-info terbaru," kata sang menteri.

Tak Ada Korban WNA

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga menyampaikan bahwa hingga pukul 11.00 WIB pihaknya mendapatkaj laporan, tidak ada korban Warna Negara Asing di bencana gempa Lombok."Kami sudah cek ke BNPB dan kondisinya Alhamdulillah aman," jelasnya.

Kementerian Luar Negeri juga membuat nomor khusus untuk WNA yang berada di Lombok dengan nomor +62-87864124151. Retno juga memantau kegiatan Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting On Counter Terrorisme (SRM ON CT) di Lombok. Semua peserta dipastikan aman kembali ke negaranya.

Retno juga menyampaikan bahwa pihaknya juga sudah meminta Imigrasi untuk memberi kemudahan layanan bagi wisatawan dan warga negara asing yang kehilangan paspor.  TNI dan Polri juga turun ke Lombok, untuk membantu proses pengamanan di lokasi bencana. Pagi tadi, pesawat yang tiba pertama pada pukul 09.47 WITA. Ini adalah pesawat Hercules dari Lanud Abdurahman Saleh Malang, Jawa Timur, yang mengangkut personel dari Yonkes 2 Divisi Kostrad.

BERITA TERKAIT

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Wisata Indonesia

Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Travel Tawarkan Private Trip Eksklusif

  Liburan ke Jepang Makin Ramai, Howliday Tracel Tawarkan Private Trip Eksklusif NERACA  Jakarta - Organisasi Pariwisata Jepang (JNTO) telah…

The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika

  The Apurva Kempinski Bali Luncurkan Program Powerful Indonesia : Bhinneka Tunggal Ika NERACA Jakarta - The Apurva Kempinski Bali…

Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey

  Hadir di 4 Wilayah, The Pokemon Company Umumkan Proyek Pikachu's Indonesia Journey NERACA Jakarta - The Pokémon Company, perusahaan…