Pendapatan Pelayaran Tamarin Naik Tipis 4,6%

NERACA

Jakarta - PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) mencatat kenaikan pendapatan pada kuartal I-2018 sebesar 4,6%. Angka tersebut naik tipis dari perolehan pendapatan pada periode yang sama tahun 2017. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Leo A Tangkilisan, Sekertaris Perusahaan Pelayaran Tamarin, ada kenaikan pendapatan pada kuartal I-2018 yakni sebesar US$ 3,9 juta atau naik 4,6% dari pendapatan kuartal I-2018 US$ 3,72. “Ada kenaikan pada pendapatan namun tetap ada kenaikan pada laba (rugi) komprehensif,” ujarnya.

Menurutnya, hal tesebut terjadi karena ada kenaikan pada beban operasional dari US$ 3,13 juta pada kuartal I-2017 menjadi US$ 3,32 juta pada kuartal I-2018. “Tidak hanya itu, terjadi juga pada beban usaha yang naik menjadi US$ 265 ribu dari beban usaha kuatal I tahun lalu sebesar US$ 232,2 ribu,” tuturnya.

Alhasil, kata Leo, dari kinerja tersebut perseroan masih mencatat rugi bersih sebesar US$ 434,2 ribu atau naik 2,47% dari rugi bersih periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 423,7 ribu. Meskipun pencapaian kinerja tersebut tidak terlalu agresif dan bahkan masih merugi, perseroan tidakk menunda untuk berencana membeli kapal tambahan dan mengakuisisi perusahaan sejenis pada kuartal IV-2018.

Disampaikan Leo, rencana ini sudah disiapkan sejak lama, hanya saja ada beberapa faktor yang mengharuskan proyek tersebut tertunda. “Untuk tahun ini kami masih pesimistus bisa mendapatkan untung, karena mengubah kinerja menjadi positif harus dilakukan pembelian kapal ataupun mengoptimalkan dua kapal kami yang masih menganggur,” ujarnya.

Menurutnya, Pelayaran Tamarin kini sedang giat dalam mengikuti tender, dan jika beruntung rencananya pembelian kapal dan akuisisi perusahaan dapat dilakukan pada kuartal IV-2018.”Dalam tender itu ada spesifikasi kapal yang diminta dan salah satunya kapal dengan kapasitas 300 pax karena permintaannya seperti itu, sementara kami hanya punya dua kapal dengan kapasitas 200 pax di antaranya kapal Petroleum Charlie dan Petroleum Winners. Otomatis kami harus melakukan pembelian,”paparnya.

Soal nilai kapal, Leo enggan menyebiutkan. Hanya saja, dirinya mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap negoisasi baik dari pemilik aset dan perbankan. “Masih dibicarakan, tapi untuk pendanaan semua baik pembelian kapal maupun akuisisi itu semua dari pinjaman bank. Kalaupun dari bank nantinya tidak mencukupi tidak menutup kemungkinan kami akan mengadakan rights issue,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…