PT Pos Rancang Jalan Kembali Jadi "Market Leader"

NERACA

Jakarta - PT Pos Indonesia menargetkan dapat kembali menjadi pemimpin pasar atau "market leader" di pada sektor jasa pengiriman dan distribusi logistik di Indonesia.

Setelah ada UU Pos yang memungkinkan swasta turut serta menggarap bisnis jasa pengiriman, membuat PT Pos tidak lagi memonopoli bisnis jasa pengiriman di Tanah Air. Saat ini ada sekitar lebih dari 980 perusahaan jasa pengiriman yang beroperasi di Tanah Air yang sekaligus menjadi pesaing PT Pos Indonesia.

Menurut Direktur PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, pada tahun 2010, pangsa pasar atau market share BUMN tersebut hanya sebesar 13,5%, atau hanya naik sedikit pada tahun 2011. "Untuk bisa merebut kembali posisi market leader, kami harus bisa melakukan efisiensi dan revitalisasi menyeluruh," katanya.

Saat ini, imbuh dia, PT Pos sedang melakukan pembenahan dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia. “Kami sedang membenahi infrastruktur, termasuk gedung, transportasi, alat prosesing, hingga sistem kontrol agar matrik ketepatan waktu pengiriman semakin meningkat,” katanya.

Ketut Mardjana mengakui, infrastruktur perusahaan yang luas yang tersebar berbagai pelosok Tanah Air justru kerap menjadikan bisnis pos kurang efisien karena tingkat utilisasi yang rendah.

Sementara itu, dana "public service obligation" (PSO) dari APBN sebesar Rp282 miliar (pada tahun anggaran 2011). "Ini yang mendorong kami untuk kreatif, mengekspansi bisnis agar bisa kembali menjadi pemimpin pasar di bisnis jasa pengiriman," katanya.

Ketut Mardjana menambahkan, PT Pos akan berupaya meningkatkan pelayanan pascapembenahan infrastruktur dan SDM, mengekspansi bisnis di bidang jasa keuangan, mendorong operasional anak perusahaan baru di bidang logistik, dan membentuk anak perusahaan baru di bidang properti.

Ketut Mardjana juga optimis bisnis PT Pos tidak akan terancam dan tergusur seiring pesatnya perkembangan teknologi. “Ada pendapat yang mengatakan dengan perkembangan teknologi sekarang ini, surat fisik sudah tidak dibutuhkan lagi. Ini ada benarnya tapi juga kurang pas,” jelasnya.

PT Pos mencatat pada 2011 layanan surat (mail) untuk bisnis, BUMN tersebut justru tumbuh 4% dan layanan paket (parcel) mengalami pertumbuhan 30% dibanding 2010.

Ketut memprediksi, tahun ini pertumbuhan akan meningkat apalagi ditambah dengan layanan di bidang jasa keuangan yang kini terus berkembang. “Terlebih layanan pengiriman paket, saya jamin itu tidak bisa tergantikan dengan teknologi karena aliran barang pasti ada,” tuturnya.

Menurut dia, dengan semakin moderennya kehidupan masyarakat ada kecenderungan peningkatan penggunaan e-commerce alias berbelanja secara online. "Belanja online ini juga menghasilkan arus barang yang besar dan kami siap memberikan pelayanan itu," ujar Dia.

PT Pos, lanjutnya, akan menyiapkan loket khusus untuk layanan paket agar semakin memudahkan pelayanan. "Layanan surat dan paket kami benahi terutama dalam hal sistem operasi dan jaringannya agar semakin bisa bersaing," katanya.

Saat ini pihaknya telah menggunakan "operational control system" yang memungkinkan perjalanan surat dapat dilacak jejaknya.

Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan jejak lacak kirimannya. Sementara untuk layanan jasa keuangan pihaknya mencatat terjadi peningkatan transaksi keuangan yang signifikan.

Kalau pada 2008 layanan jasa keuangan hanya menyumbang 27% terhadap pendapatan perusahaan, pada 2011 kontribusinya meningkat menjadi 38%. "Tren ke depan akan terus meningkat, jadi kami optimistis bisnis kami tidak akan terpuruk," pungkas I Ketut Mardjana.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…