Mengubah Sampah Jadi Energi Listrik - DKI Sambut Baik Swasta Kelola Bantar Gebang

NERACA

Jakarta - PT Multi Energi Terbarukan (MET) mengajukan izin pengelolaan sampah yang menumpuk di TPST Bantar Gebang ke Pemprov DKI Jakarta. Dengan menggunakan sistem quasy pyrolysis, PT MET mengklaim mampu mengubah sampah Bantar Gebang menjadi energi listrik hingga 165 MW, air infus, dan air minum. Untuk pengelolaan ini, PT MET mengaku membawa dana sendiri (investasi), sehingga pemprov tidak perlu mengeluarkan anggaran.

Menanggapi adanya keinginan pihak swasta berinvestasi mengelola sampah Bantar Gebang menjadi energi listrik, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengaku sangat tertarik. Diakuinya, memang sudah ada beberapa tawaran investasi pengolahan sampah Bantar Gebang.”Jika ada pihak swasta yang mau investasi, mengolah sampah Bantar Gebang untuk dijadikan energi listrik, jawabannya sangat tertarik. Karena kami sudah menerima 2-3 proposal. Dan sekarang di proses di dinas lingkungan hidup," ujar Sandi di Balai Kota, kemarin.

Disampaikannya, Pemprov DKI menyambut baik bila ada pihak-pihak lain yang ingin membantu dalam pengelolaan sampah di Bantar Gebang. Kendati demikian, pihak swasta yang ingin berinvestasi harus mengikuti aturan yang ada. "Proses keterlibatannya akan mengikuti bentuk aturan yang ada misalkan dalam bentuk kerja sama atau pengelolaan bersama,"jelasnya.

Sandi menambahkan, persoalan sampah di Bantar Gebang memang mendesak untuk diselesaikan. Ada 20 juta ton sampah di sana, sementara usia Bantar Gebang sendiri hanya tersisa beberapa tahun ke depan, bila sampah tak dikelola dengan baik.”Pemprov DKI akan fokus pada penyelesaian masalah sampah di sumbernya dengan mengajak keterlibatan publik agar beban Bantargebang dapat berkurang. Dan kita juga akan membangun ITF di 4 zona yang kemarin sudah dimulai prosesnya di Sunter,"ungkapnya.

PT MET sendiri sudah memaparkan proposal pengolahan sampah Bantar Genang ke Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu. Teknologi quasy pyrolysis yang mereka pakai sudah diterapkan di negara-negara maju Eropa.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…