DKP3 Sukabumi Pantau Penjualan Hewan Kurban

DKP3 Sukabumi Pantau Penjualan Hewan Kurban

NERACA

Sukabumi - Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan (DKP3) Kota Sukabumi menjamin jika hewan kurban yang beredar di wilayahnya layak dan sehat. Pasalnya, setiap setiap hewan kurban yang dijual harus menyertakan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari instansi berkompeten.

"Setiap pedagang harus menyerahkan SKKH, sehingga jelas hewan kurban itu asalnya dari mana, dan para pedagang juga harus selektif memilih hewan kurban yang akan dijual ke masyarakat," ujar Kepala DKP3 Kardina Karsoedi disela-sela pemantauan penjualan hewan kurban, Rabu (8/7).

Sejauh ini, lanjut Kardina, di Kota Sukabumi tak ditemukan adanya pedagang hewan kurban yang menjual sapi betina produktif setiap menjelang Idul adha. Kondisi itu tak terlepas intensifnya sosialisasi dan pengawasan di lapangan."Ini salah satu upaya pemerintah menjaga kelanjutan populasi sapi," tegasnya.

Pihaknya juga sudah membentuk tim khusus pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban menjelang Idul Adha. Khususnya pengawasan ke pedagang-pedagang musiman yang menjamur di sejumlah lokasi."Pemantauan ini dilaksanakan dalam empat putaran dengan durasi dua kali. Jadi satu putaran dua kali pemantauan. Hari ini (kemarin) merupakan yang pertama kali," terangnya.

Pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM). Tim DKP3 Kota Sukabumi dibantu sebanyak 23 mahasiswa IPB yang merupakan relawan."Personel kami kan sangat sedikit hanya 20 orang. Makanya kami ajak mahasiswa dan DKM agar pelaksanaan pemotongan hewan kurban saat pemotongan Lebaran nanti bisa dilaksanakan dengan baik," akunya. 

Kemudian Kardina juga menambahkan, selain diimbau menjual hewan kurban yang sehat dan layak, para pedagang juga diingatkan tak mengganggu ketertiban umum. Para pedagang dilarang menggunakan trotoar sebagai tempat berjualan."Dari hasil pemantauan di lapangan, sejauh ini tempat penjualan hewan kurban sudah mulai tertib. Banyak pedagang memilih tempat yang agak menjorok dari trotoar sehingga tak mengganggu pejalan kaki. Lingkungan tempat berjualan juga harus bersih karena akan berpengaruh terhadap kesehatan hewan kurban," pungkasnya. Arya

 

 

 

BERITA TERKAIT

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Denny JA: Tiga Penyair yang Melakukan Lompatan Besar Dunia Puisi Indonesia

NERACA Jakarta - Dosen dan penyair DR Ipit Saefidier Dimyati menilai di Indonesia ada tiga penyair yang melakukan lompatan besar…

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…