Dinilai Fundamental Tidak Kuat - BEI Tolak Rencana Reverse Stock ARTI

NERACA

Jakarta – Sejatinya dalam rangka mendongkrak pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) bakal melakukan penggabungan nilai saham (reverse stock) dengan rasio 1:10 untuk saham seri A dan seri B. Namun aksi korporasi tersebut mendapat penolakan dari investor dan termasuk pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna, penolakan reverse stock yang akan dilakukan Ratu Prabu Energi karena fundamentalnya tidak cukup dan penolakan persetujuan tersebut telah disampaikan kepihak perusahaan, “Untuk reverse stock alasan fundamentalnya musti kuat,"ujarnya.

Nyoman mengatakan, saat ini fundamental ARTI tidak mendukung kenaikan saham dari perusahaan tersebut sehingga bursa tak mendukung aksi korporasi tersebut meski dalam dua kuartal terakhir fundamental ARTI bisa dibilang cukup baik. Menurut Nyoman, untuk melihat fundamental perusahaan, BEI harus melihat secara jangka panjang. Hal ini menurutnya juga sangat tergantung pada individu perusahaan dan juga manajemen perusahaan tersebut.

Sebelumnya, ARTI berencana untuk melakukan reverse stock dengan rasio 10:1. Perseroan, nantinya akan menggabungkan nilai saham seri A yang semula Rp 500 per saham menjadi Rp 5.000 per saham. Untuk saham seri B yang semula Rp 100 per saham menjadi Rp 1.000 per saham. Sementara itu, saat ini saham perusahaan masih menetap di harga Rp 50 per saham. Jika reverse stock dilakukan maka harga saham perusahaan akan meningkat menjadi Rp 500 per sahamnya.

Selain untuk menyetujui aksi korporasi dalam agenda RUPSLB pada 29 Agustus mendatang, perusahaan juga akan meminta persetujuan menambah anak usaha dan kegiatan di bidang infrastruktur dan transportasi. Penambahan anak usaha ini terkait dengan rencana perusahaan untuk melakukan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek sepanjang 485 kilometer dengan nilai proyek mencapai Rp 415 triliun. Mei lalu perusahaan telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandumof Understanding/MoU) dengan tiga perusahaan dalam rangka kerja sama operasi membangun proyek tersebut.

Perseroan memperikirakan pendapatan akan tumbuh menjadi Rp 300 miiar di akhir tahun ini dan laba ditargetkan akan tumbuh menjadi Rp 30 miliar-Rp 40 miliar. Pertumbuhan tersebut ditunjang bisnis geothermal dan produksi emas perusahaan. Direktur Utama Ratu Prabu Energi, Burhanudin Bur Maras pernah bilang, perusahaan akan memulai produksi emas dalam waktu 2-3 bulan mendatang dengan perkiraan produksi sebanyak 1 kilogram per bulannya,”Tambang di Kalimantan Tengah milik kami akan mulai produksi, masih sedikit produksinya karena masih baru sekitar 1 kilogram sebulan," ujarnya.

Sementara itu, saat ini perusahaan tengah menggarap proyek pengeboran sumur geothermal yang berlokasi di Ende, Nusa Tenggara Timur sejak September tahun lalu. Hingga akhir tahun unit usaha ini akan berkontribusi sebesar 40%-50% dari total pendapatan perusahaan sepanjang tahun ini.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…