Tekan Rugi Turun 28,5% - Pendapatan Mahkota Group Tumbuh 11%

NERACA

Jakarta – Paruh pertama 2018, PT Mahkota Group Tbk (MGRO) membukukan kinerja yang cukup positif. Dimana perseroan berhasil membukukan kenaikan pendapatan 11% sebesar Rp 836,59 miliar pada periode 30 Juni 2018 dari Rp 755,04 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, beban pokok pendapatan naik 12% menjadi Rp 787,78 miliar dari beban pokok pendapatan Rp 704,29 miliar. Laba bruto pun meningkat 6% menjadi Rp 53,80 miliar dari Rp 50,75 miliar pada periode yang sama di tahun lalu. Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 28,5% menjadi Rp 17,82 miliar dari Rp 24,93 miliar pada Juni tahun sebelumnya.

Total aset perseroan meningkat 1,7% menjadi Rp 981,96 miliar pada periode 30 Juni 2018 naik dari Rp 964,71 miliar pada periode 31 Desember 2017. Kata Direktur Utama MGRO, Usli Sarsi, perbaikan kinerja yang dialami perusahaaannya pada semester pertama tahun ini disebabkan oleh curah hujan yang cukup sejak akhir tahun 2016 hingga 2017 sehingga mampu meningkatnya produksi tanda buah segar (TBS) dari kelapa sawit. “Kalau dibandingkan dengan tahun 2016 hingga 2017, kita memang mengalami penurunan produksi tandan buah segar karena musim kemarau yang panjang dan banyak lahan gambut yang terbakar di Riau dan sekitarnya pada tahun 2015. Kebakaran tersebut mengakibatkan hasil panen di tahun 2016 dan 2017 mengalami penurunan,"ujarnya.

Namun, Usli menegaskan, tahun ini kinerja MGRO sudah mulai normal dan akan lebih baik lagi. Pasalnya, pada semester dua tahun ini akan menjadi panen puncak bagi buah sawit sehingga bisa membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Soal target pendapatan, Usli mengharapkan MGRO mampu membukukan kenaikan pendapatan 10%-15% atau sekitar Rp 2 triliun dibanding tahun lalu. Sedangkan untuk laba bersih diharapkan tumbuh 100% menjadi Rp 50 miliar dibanding tahun 2017.

Mengenai belanja modal alias capital expenditure (capex), MGRO menargetkan untuk meraup dana sebesar Rp40 miliar hingga Rp 50 miliar dari hasil IPO bulan Juli lalu yang jumlah sebesar Rp 158,82 miliar. “Dana tersebut akan mulai dipakai pada bulan September nanti untuk modal kerja anak usaha seperti pembelian bahan baku dan menyetok CPO. Dan diharapkan hingga akhir tahun mampu terserap 30%,"jelasnya.

Sebagai informasi, perseroan berencana membangun pabrik produksi minyak goreng di Riau senilai Rp 330 miliar. Dijelaskan perseroan,ekspansi ke hilir ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan karena marginnya cukup bagus juga selama ini perseroan juga banyak mengirim bahan baku ke luar negeri.

Disebutkan, pabrik yang bakal dibangun akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.500 ton per hari dengan luas 5-10 hektar. Pembangunan ini akan dimulai pada September mendatatang dengan target rampung pada Juli 2029. Saat ini sebagian besar produksi berupa minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) atau mencapai 70% masih diekspor, yakni ke India, Pakistan, China dan negara di Eropa. Sementara sisanya menjadi konsumsi dalam negeri.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…