Cari Kambing Hitam, Polemik Jelang AG Tak Bisa Tuntas

 

Oleh :  Jefri Rodes Simbiak, Mahasiswa Univ. Nusa Nipa Maumere,  NTT

 

Beberapa minggu Kedepan,  Indonesia akan memiliki hajat istimewa yang tidak boleh kita lewatkan begitu saja. Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang akan bertempat di dua kota di Indonesia, yaitu di Palembang dan Jakarta. Kedua kota tersebut akan menjadi saksi sejarah lahirnya juara-juara baru dalam bidang olahraga.

Persiapan demi persiapan telah dilakukan, baik mempersiapkan atlet-atlet terbaik hingga melakukan berbagai renovasi venue. Sumbangsih dan dukungan masyarakat Indonesia juga sangat dibutuhkan demi suksesnya Asian Games  2018 ini. Namun sayangnya, di sisa waktu yang sudah tidak banyak lagi, masih saja ditemukan berbagai polemik tentang persiapan Asian Games yang seharusnya sudah bisa diatasi jauh-jauh hari.

Berbagai persoalan yang non-teknis banyak ditemukan di lokasi, terlebih di DKI Jakarta sebagai kota kedua tempat pelaksanaan Asian games akan  digelar.  Baik masalah kemacetan, polusi udara dan kondisi lingkungan wisma atlet dan arena yang cukup memprihatinkan. Tentu saja jika masalah ini tidak segera diatasi akan mencoreng nama baik negara Indonesia sebagai tuan rumah.

Dalam kesehariannya, DKI Jakarta memang memiliki berbagai permasalahan yang pelik untuk dipecahkan. Namun, demi  pelaksanaan asian Games 2018 ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun mulai berbenah.

Salah satu masalah yang terjadi jelang Asian Games 2018 yang cukup viral di sosial media adalah polemik tentang Kali Item. Kali Sentiong atau yang lebih dikenal dengan Kali Item ini merupakan sebuah kali yang berada tepat di belakang Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat.

Menurut Erick Thohir selaku Ketua  Indonesian Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) ini menyatakan bahwa keberadaan Kali item yang berada tepat di belakang wisma Atlet di Jakarta cukup mengganggu. Pasalnya Kali Sentiong atau Kali item tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap (busuk) yang terjadi karena pencemaran.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dari menyebar serbuk anti bau, menutup Kali Item dengan jaring halus hingga menyedot kali  pun telah dilakukan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mengurangi bau busuk yang ditimbulkan. Namun sayangnya upaya ini menuai pro dan kontra.

Ada sebagian masyarakat yang menilai bahwa upaya tersebut dianggap kurang efektif dan aneh. Ada pula yang mendukung aksi pemerintah tersebut sebagai langkah terbaik untuk menyelesaikan permasalahan bau yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan yang terjadi di Kali tem.

Permasalahan ini pun cukup viral di dunia maya, hingga disorot oleh media asing. Dengan ditunggangi oleh berbagai kepentingan, banyak pula yang sibuk mencari kambing hitam hingga menyebabkan masalah ini semakin ramai diperbincangkan.

Harusnya bukanlah bersikap demikian. Secara bersama-sama bergotong royong untuk menyelesaikan masalah ini. Bukan malah mencari kambing hitam untuk disalahkan padahal Asian Games sudah berada di depan mata.

Sebagai masyarakat hendaknya turut mensukseskan hajat ini, bukan malah ikut memperkeruh suasana. Dukung apapun upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Bersatu untuk memberikan kesempatan kepada Pemerintah pusat dan daerah bahwa Pemerintah bisa mengatasi masalah ini dengan baik dan sesegera mungkin. Bukan sekedar menghujat sebelum melihat.

Selain Kali Sentiong, kualitas udara Jakarta juga turut menjadi sorotan publik. Sudah hampir menjadi rahasia umum bahwa kualitas udara Jakarta relatif buruk. Bahkan menurut AirVisual, data pemantau kualitas udara menyatakan bahwa Jakarta menjadi kota dengan tingkat polusi udara tertinggi urutan pertama.

Meskipun untuk mengatasi masalah polusi udara di Jakarta merupakan hal yang sulit, akan tetapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap melakukan upaya untuk bisa mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi.  Setidaknya bisa memenuhi target agar polusi berkurang.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh PemProv DKI Jakarta antara lain adalah dengan memperluas kawasan ganjil-genap, melakukan pengawasan di pabrik-pabrik dan  bahkan berniat untuk meliburkan semua instansi pada saat Asian Games berlangsung. Namun, oleh Ketua Inagoc hal tersebut ditolak.

Oleh karena itu, Pemerintah hanya berusaha menghimbau kepada masyarakat untuk turut menyukseskan Asian Games ini dengan menggunakan angkutan umum saja. Agar tidak terlalu banyak asap kendaraan pribadi yang ditimbulkan. Hal ini sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Jakarta yang cukup menjadi sorotan.

Masalah tidak hanya terjadi di DKI Jakarta saja, di Kota Palembang pun jelang Asian Games yang tinggal menghitung hari, masalah baru pun muncul. Pertandingan Sriwijaya FC dengan Arema menyisakan luka yang mendalam.

Pertandingan yang berakhir ricuh menyebabkan perusakan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang yang nantinya juga akan digunakan sebagai arena pertandingan saat Asian Games berlangsung. Tentu hal ini cukup mencoreng nama Indonesia di mata dunia. Sebanyak 373 buah kursi penonton lepas dan dirusak. Padahal seharusnya Stadion sudah disterilisasi.

Beberapa masalah tersebut kiranya menyulur perdebatan masyarakat, setidaknya di media sosial. Memang bukanlah hal yang mudah untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat untuk secara bersama-sama menyukseskan hajatan besar ini.

Apapun yang dilakukan oleh pemerintah merupakan langkah terbaik yang seharusnya kita dukung. Setiap keputusan yang diambil tentu saja sudah melewati banyak  pertimbangan oleh para ahlinya. Jika kiranya memang dianggap tidak memberikan hasil yang efektif, coba berikan ide atau masukan secara baik. Bukan malah memprovokasi untuk memperkeruh suasana.

Panitia maupun pemerintah tidak akan mampu untuk bisa menyukseskan Asian Games tanpa dukungan dari Masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sebagai rakyat yang baik hendaknya bersatu bersama-sama untuk mendukung suksesnya Asian Games ini.

Lupakan segenap kepentingan yang memecah belah bangsa. Hapus segala  perbedaan. Bersatu untuk meraih kesuksesan sebagai tuan Rumah Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di dua kota di Indonesia, yaitu Palembang dan Jakarta.

 

BERITA TERKAIT

Pertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK

  Oleh: Kalista Luthfi Hawa, Mahasiswa Fakultas Hukum PTS   Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menarik perhatian publik menjelang putusan…

Pemerintah Bangun IKN dengan Berdayakan Masyarakat Lokal

  Oleh: Saidi Muhammad, Pengamat Sosial dan Budaya   Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukan hanya tentang…

Ekonomi Mudik 2024: Perputaran Dana Besar Namun Minim Layanan Publik

    Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pergerakan ekonomi dalam Mudik 2024 melibatkan dana besar…

BERITA LAINNYA DI Opini

Pertahankan Sinergitas dan Situasi Kondusif Jelang Putusan Sidang MK

  Oleh: Kalista Luthfi Hawa, Mahasiswa Fakultas Hukum PTS   Sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tengah menarik perhatian publik menjelang putusan…

Pemerintah Bangun IKN dengan Berdayakan Masyarakat Lokal

  Oleh: Saidi Muhammad, Pengamat Sosial dan Budaya   Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukan hanya tentang…

Ekonomi Mudik 2024: Perputaran Dana Besar Namun Minim Layanan Publik

    Oleh: Achmad Nur Hidayat MPP, Ekonom UPN Veteran Jakarta   Pergerakan ekonomi dalam Mudik 2024 melibatkan dana besar…