Tekan Biaya Logistik, Pelindo II Luncurkan IPC

NERACA

Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II meluncurkan IPC (Indonesian Port Corp) untuk melanjutkan transformasi kepelabuhanan dalam mendorong penguatan sektor perdagangan dan efisiensi biaya logistik nasional. "Peningkatan layanan kepelabuhanan akan menghasilkan peningkatan arus perdagangan serta pendapatan untuk membiayai pengembangan infrastruktur," kata Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (23/2).

Lino menjelaskan, peningkatan arus perdagangan berarti juga akan semakin banyak barang yang masuk dan keluar pelabuhan sehingga diharapkan mampu menciptakan kompetisi sehat yang menuntut layanan berkualitas serta menurunkan biaya logistik. Hal itulah, ujar dia, yang ingin dicapai dari implementasi atau penerapan dari berbagai strategi yang terbungkus dalam semangat ketangkasan atau keuletan dalam seluruh aspek bisnis perseroan.

Selain itu, Lino juga menuturkan, situs www.indonesiaport.co.id yang dapat mulai diakses sejak 22 Februari diharapkan juga mampu menjadi sarana teknologi informasi dan komunikasi utama yang mendukung kebutuhan informasi bagi para pelanggan.

Sedangkan sistem "windows" dan tingkat layanan di seluruh wilayah kerja IPC, ujar dia, memungkinkan pemilik barang untuk bisa mengetahui slot waktu dan tempat sandar kapal serta dalam melacak proses pengurusan izin yang diharapkan dapat meningkatkan waktu kerja efektif menjadi 80% pada 2012. "IPC di tahun 2012 ini juga semakin serius mempersiapkan diri untuk membangun dan mengelola kawasan pelabuhan di Terminal Kalibaru Utara," ujar Lino.

Lebih lanjut Lino memaparkan, komitmen untuk memulai pembangunan terminal pada April 2012 telah disampaikan ke pemerintah dan seluruh pihak terkait, sembari menunggu selesainya pembuatan berbagai regulasi yang diperlukan. Selain itu, IPC juga berencana mulai membangun Pelabuhan Peti Kemas di Sorong dengan luas kawasan mencapai tiga hektar, dengan target pembangunan direncanakan akan berlangsung hingga tahun 2013 agar pelabuhan dapat beroperasi pada tahun 2014.

Sebelumnya Pelindo II mengumumkan akan segera mendirikan enam anak perusahaan pada 2011. Anak perusahaan itu untuk melakukan spesialisasi proyek Pelindo II di sektor pelabuhan. "Jadi (anak perusahaan) pertama untuk Pelabuhan Kalibaru, namanya PT Pengembang Pelabuhan Indonesia yang nanti membangun Kalibaru, Sorong," ungkap Lino, di Jakarta, Rabu.

Anak perusahaan kedua adalah, PT Terminal Peti Kemas Indonesia. Perusahaan ini, kata dia, akan mengelola seluruh peti kemas Pelindo II. Kemudian ada perusahaan Marine Services. Selain itu, Pelindo juga akan mendirikan anak perusahaan lainnya yang berkaitan dengan edukasi yakni Port and Logistic Institute. Ada juga anak perusahaan Indonesia Logistic Communication, perusahaan ini memiliki kaitan dengan Telkom. "Ada satu lagi (perusahaan) itu untuk perawatan," tambah Lino.

Lino menuturkan, kehadiran anak perusahaan itu untuk memberdayakan sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya. Sementara itu, aset anak perusahaan akan diambil dari aset perusahaan. Lino menegaskan, anak perusahaan itu semacam spesialisasi pekerjaan. Jika ada kekurangan sumber daya, maka Pelindo II akan merekrut tenaga kerja tambahan. "Untuk bagian profesional saja kami tambah 500 orang. Untuk mengoperasikan pelabuhan Sorong butuh 200 orang dan mereka sebagian orang-orang Papua," kata Lino.

Lino juga mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam mengerjakan proyek pelabuhan peti kemas Kalibaru. Menurut Lino, Pelindo II akan membangun lima terminal sampai dengan tahun 2017. Lima terminal terdiri dari tiga terminal kontainer dan dua terminal produk (Bahan Bakar Minyak/BBM dan gas). "Terminal pertama beroperasi pada akhir triwulan pertama 2014. Selanjutnya, pengembangan terminal dua dan tiga membutuhkan waktu total tiga tahun," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…