Kejar Pertumbuhan Pangsa Pasar - Mahaka Radio Agresif Akuisisi Stasiun Radio

NERACA

Jakarta – Meskipun pencapaian laba bersih PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) di paruh pertama tahun ini turun 19,88%, hal tersebut tidak menyurutkan perseroan untuk menunda aksi korporasi mengakuisisi tiga radio stasiun baru. Perseroan menyakini, dengan merampungkan akuisisi tiga radio baru akan mendongkrak kinerja keuangan dan termasuk pangsa pasar.

Adrian Syarkawie, Chief Executive Officer MARI menuturkan, sewaktu MARI hanya memiliki tiga stasiun radio yakni Jak FM, Gen FM Jakarta, dan Gen FM Surabaya, pangsa pasar emiten tersebut baru mencapai 23%. Kemudian, MARI menambah satu stasiun radio baru, Hot FM, pada tahun 2016 dan berlanjut pada akuisisi tiga stasiun baru pada tahun berikutnya. Hasilnya, pangsa pasar MARI melesat menjadi 49% per akhir Juni lalu.

Dirinya yakin, setelah proses pengembangan tiga stasiun radio barunya selesai, pangsa pasar MARI bisa semakin tinggi hingga 65%. “Namun, harus diakui proses tersebut membutuhkan waktu yang lama. MARI juga mesti menghadapi konsekuensi pengeluaran biaya operasional yang cukup besar akibat ketiga stasiun radio barunya membutuhkan promosi yang lebih gencar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dampaknya, laba bersih MARI di semester pertama tahun ini tergerus 19,88% (yoy) menjadi Rp 17,73 miliar. Beruntung, pendapatan emiten ini masih bisa tumbuh 15,32% (yoy) menjadi Rp 66,90 miliar. Kendati demikian, Adrian tidak khawatir mengingat ketiga stasiun radio tersebut kelak bisa mendatangkan keuntungan optimal bagi MARI secara jangka panjang.

Disampaikannya, pendapatan MARI masih bisa tumbuh melebihi pendapatan rata-rata industri radio yang ada di kisaran 7%-8% di tiap tahun dan tahun ini, perseroan menargetkan pendapatan tumbuh dua digit. Selain itu guna memenuhi target pendapatan, perseroan juga meluncurkan platform digital bernama Noice yang bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pendengar radio MARI.

Noice merupakan sebuah terobosan yang dilakukan oleh MARI, potensi kontribusi dari aplikasi tersebut masih tergolong kecil, yakni sekitar 5% dari total pendapatan perusahaan. Sebaliknya, konten iklan masih menjadi sumber utama pendapatan MARI. Oleh karena itu, MARI masih gencar menjalankan bisnis radio konvensionalnya. “Biar bagaimanapun radio konvensional tetap ada, karena iklan banyak yang masuk ke sana,” ungkap dia.

Terlepas dari itu, aplikasi Noice tetap memiliki prospek yang menjanjikan bagi MARI. Hal tersebut didukung oleh pertumbuhan jumlah pengunduh dan pengguna aktif yang tergolong pesat. Adrian menyebut, saat ini jumlah pengunduh aplikasi Noice sudah menyentuh angka 33.000. Dari angka tersebut, 60%—70% di antarnya telah menjadi pengguna aktif.

Kata Adrian, nilai investasi aplikasi Noice disebut tidak terlalu besar. Pihaknya mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) maksimal 10% dari total pendapatan untuk kebutuhan aplikasi tersebut. Saat ini, mayoritas pengguna aplikasi Noice berdomisili di Jakarta. Hal ini mengingat enam dari tujuh stasiun radio MARI berada di ibukota. Namun, karena aplikasi tersebut bisa diunduh di mana saja, jangkauan pendengar radio MARI menjadi lebih luas.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…