Dalam rangka tekan efisiensi, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) melalui anak perusahaannya, PT Polytech Indo Hausen (PIH) menjual aset berupa dua bidang tanah seluas 40.094 meter persegi pada Selasa (31/7). Manajemen berpendapat bahwa dua bidang tanah tersebut tidak dimanfaatkan (idle). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Sekretaris Perusahaan PT Panca Budi Idaman Tbk, Lukman Hakim, tanah yang di jual terletak di desa Rawa Arum, Kecamatan Gerogol (dahulu Pulo Merak), Cilegon, Banten. Nilai transaksi jual beli aset ini mencapai Rp101 miliar.”Dari penjualan tanah yang tidak dimanfaatkan ini, PIH mendapat cash flow yang dapat digunakan untuk melakukan ekspansi dan PIH tetap dapat menjalankan operasional pabriknya yang berdiri di atas HGB No. 6 (sisa) milik PIH tanpa gangguan," ujarnya.

Panca Budi Idaman sendiri adalah emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Desember 2017 lalu. Emiten ini bergerak di bidang produksi barang plastik kemasan yang terintegrasi. Pada paruh pertama tahun ini, PBID mampu membukukan pendapatan Rp1,98 triliun, naik 23,71% dari paruh pertama tahun lalu sebesar Rp1,61 triliun. PBID membukukan laba bersih Rp141,4 miliar pada semester pertama ini, tumbuh 44,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba ini diiringi kenaikan aset perseroan dari Rp1,82 triliun di 31 Desember 2017 menjadi Rp1,99 triliun di semester pertama 2018. Total utang juga naik dari Rp503,8 miliar di akhir 2017 menjadi Rp622,9 miliar di semester pertama 2018.