Bangun Kawasan Industri di Subang - SSIA Raih Pinjaman US$ 100 Juta dari IFC

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan kawasan industri seluas 2.000 hektar di Subang, Jawa Barat, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar US$ 100 juta dari anggota Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Presiden Direktur Surya Semesta Internusa (SSIA), Johannes Suriadjaja, pihaknya meyakini investasi IFC akan menciptakan pasar dan membuka peluang yang lebih besar bagi proyek kota industri Subang.”Selain menyediakan pendanaan jangka panjang, kami percaya kerja sama kami dengan IFC akan membantu menyiapkan standar hijau berkelanjutan yang baru bagi sektor ini melalui penggunaan teknologi terkini, dan mendorong pengembang wilayah industri lainnya untuk mengikuti jalur yang sama,”ujarnya.

Kota industri Subang diproyeksikan menjadi model area industri di masa depan dengan menjadi kawasan industri pintar dan berkelanjutan pertama di Indonesia. Fitur penting kawasan industri Subang yang baru adalah fitur inovasi hijaunya, seperti transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air dan tenaga listrik. Selain itu dengan hadirnya kawasan industri tersebut mampu menyediakan lebih dari 34.000 pekerjaan.

Disebutkkan, ini akan menjadi wilayah industri pertama yang mempromosikan standar gedung hijau dari IFC, di mana SSIA dan pabrik-pabrik penyewanya menghemat setidaknya 20% untuk daya, air, serta material dibanding proyek serupa. Perseroan menjelaskan, di pilihnya lokasi Subang untuk kawasan industri karena lokasi yang strategis dan dapat mengakses bandara internasional Kertajati yang baru di buka dan pelabuhan laut dalam Patimban yang tengah dibangun di Subang yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

Presiden Direktur IFC Philippe Le Houérou menyatakan IFC juga berencana untuk mendorong investasi di sektor pariwisata Indonesia guna mendukung usaha Pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan destinasi pariwisata di nusantara. Menurutnya, sektor pariwisata menawarkan peluang yang luar biasa untuk pertumbuhan Indonesia di masa depan. Pembangunan pariwisata harus terus berkembang di luar Bali agar Indonesia dapat merealisasikan seluruh potensinya.”Kami akan mendukung tujuan pemerintah dengan mendorong investasi di proyek-proyek pariwisata, terutama di lokasi yang belum sepenuhnya berkembang dan dengan cara yang ramah lingkungan serta berkelanjutan,”jelasnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…