Chandra Asri Kantungi Pinjaman US$ 120 Juta

NERACA

Jakarta –Danai pengembangan bisnisnya, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengantongi pinjaman sebesar US$120 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melalui perjanjian fasilitas kredit modal kerja berkomitmen, fasilitas pembayaran trade, dan fasilitas treasury.

Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical, Erwin Ciputra dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan, fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan entitas anak PT Barito Pacific Tbk. untuk memperkuat pertumbuhan bisnis sekaligus memperkuat kinerja usaha.”Kami berupaya menjaga profil keuangan dan rekam jejak yang baik, yang dapat mengukuhkan kepercayaan mitra kami seperti Bank Mandiri. Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung modal kerja CAP,” kata Erwin.

Dirinya menyampaikan, pinjaman tersebut akan digunakan perseroan untuk pembelian bahan baku dan pemenuhan beberapa kebutuhan modal kerja jangka pendek. Selain itu, emiten dengan sandi TPIA tersebut juga akan menggunakan fasilitas pinjaman tersebut untuk mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar. Adapun, selain dari Bank Mandiri, TPIA juga telah mengantongi beberapa komitmen Fasilitas Kredit Modal Kerja dari DBS Bank Singapura, Bangkok Bank Public Company Ltd, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. dengan total nilai US$215 juta.

Untuk membiayai beberapa rencana ekspansi bisnis, Chandra Asri Petrochemical juga telah menandatangani Fasilitas Pembiayan Trade tanpa jaminan, terutama untuk keperluan pembelian bahan baku. Dari skema tersebut, TPIA mengantongi total US$719 juta dari beberapa bank dalam dan luar negeri seperti Kasikornbank Public Company Ltd, PT Bank Danamin Indonesia Tbk., PT Bank HSBC Indonesia Tbk., dan DBS Bank Singapura.

Sebelumnya, perseroan lewat anak usahanya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) telah merampungkan proyek ekspansinya. Setelah melalui tahap shutdown/tie-in pada awal Maret lalu, pabrik Butadiene kemudian beroperasi kembali pada awal Juni dengan kapasitas baru sebesar 137 ribu ton per tahun. Kapasitas tersebut meningkat 37% dari kapasitas sebelumnya sebesar 100 ribu ton per tahun. Peningkatan kapasitas pabrik Butadiene ini bertujuan untuk menambah nilai dari kelebihan produksi Mixed C4, bahan baku untuk pabrik Butadiene, pascaekspansi Cracker yang selesai pada 2015.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…