BI Diprediksi Masih Akan Naikkan Suku Bunga

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan menaikkan suku bunga acuannya atau 7 Day Reverse Repo sebanyak dua kali hingga akhir 2018. Hal itu seperti disampaikan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah Redjalam. Menurut dia, kenaikan suku bunga bisa dilakukan lantaran adanya tren pengetatan ekonomi global, karena sejumlah bank sentral besar di dunia akan melakukan pengetatan moneter.

Piter mengatakan bank sentral Amerika Serikat, The Fed juga berencana untuk meningkatkan suku bunga acuannya (Fed Fund Rate sebanyak dua kali). Begitu pun dengan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank) yang bakal melakukan pengetatan kebijakan ekonomi pada semester II 2018. "Pada semester ini BI akan terus menaikan suku bunga karena The fed menaikkan dua lagi, saya perkirakan BI akan menaikan dua kali lagi masing-masing sebesar 25 basis poin (bps)," ujar dia.

Diketahui, sepanjang tahun ini BI sudah menaikkan suku bunga acuan mencapai 100 basispoin dari semula 4,25 persen menjadi 5,25 persen. Dengan kenaikan tersebut hingga akhir tahun suku bunga acuan BI bakal berada di level 5,75 persen. Lebih lanjut, Piter mengatakan, kenaikan suku bunga ini bertujuan untuk mempertahankan diferensial suku bunga (interest rate differential) sehingga bisa mengurangi tekanan arus modal keluar.

"Kondisi suku bunga acuan sebesar 5,75 persen diyakini cukup kondusif bagi perbankan. Dengan asumsi tidak ada pemburukan akibat ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya (China dan Eropa)," terang dia. Pengetatan moneter ini, menurut dia, perlu diimbangi dengan pelonggaran arah kebijakan makroprudensial BI. Salah satu langkah yang sudah dilakukan BI, menurut Piter adalah dengan melonggarkan (Loan to Value/LTV). "Ini dibarengi pelonggaran makroprudensIal 1 Agustus 2018. Ini kan ada pelonggaran LTV BI diharapkan mengurang makroprudensial lebih longgar," terangnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada rapat bulanan yang digelar pada Kamis ini. Langkah tersebut sejalan dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan di Indonesia. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di angka 5,25 persen, suku bunga Deposit Facility di level 4,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar di angka 6 persen.

"Keputusan ini berlaku efektif sejak 19 Juli 2018," jelas dia. Keputusan ini sesuai dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan Indonesia. Pelonggaran kebijakan makroprudensial BI dapat meningkatkan fleksibilitas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi. BI juga akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk mendorong peningkatan devisa pariwisata dan pembiayaan infrastruktur oleh swasta. Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian baik domestik maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan yang perlu ditempuh.

 

BERITA TERKAIT

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

LinkAja Raih Pendanaan Strategis dari Mitsui

  NERACA Jakarta – LinkAja meraih pendanaan investasi strategis dari Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dalam rangka untuk saling memperkuat…