Japek II Dapat Pembiayaan Rp11,3 Triliun

 

 

NERACA

 

Jakarta - Proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Japek II Elevated mendapatkan pembiayaan kredit hingga sebesar Rp11,3 triliun dari sindikasi yang terdiri atas 16 lembaga keuangan. Direktur Utama PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) Djoko Dwiyono dalam acara penandatangangan Perjanjian Kredit Sindikasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek II Elevated menyatakan, pihaknya sangat menghargai dukungan yang dilakukan baik dari pihak perbankan konvensional maupun syariah.

"Ini pertama kalinya ada proyek jalan tol yang pembiayaannya dilakukan oleh lembaga perbankan yang bersifat syariah," kata Djoko Dwiyono. Sebagaimana diketahui, sebanyak 16 lembaga keuangan yang membiayai tersebut adalah Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI, Bank CIMB Niaga, Sarana Multi Infrastruktur, BJB, Bank DKI, Indonesia Infrastruktur Finance, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, BCA Syariah, Bank CIMB Niaga Unit Usaha Syariah, Sarana Multi Infrastruktur Unit Usaha Syariah, dan Bank Maybank Indonesia Unit Usaha Syariah.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Herry Tz menyatakan bahwa penandatanganan ini adalah prestasi karena meski proyek baru 40 persen tetapi sudah bisa mendapatkan penandatangangan perjanjian kredit sindikasi. Sebelumnya, pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau jalan tol layang Japek II pada saat ini telah mencapai sekitar 40 persen dan terus dikejar agar dapat selesai pembangunannya pada tahun 2019 mendatang.

"Progres pekerjaan sampai saat ini adalah 40 persen. Kami targetkan akan selesai pada Maret 2019," kata Project Manager Japek II Fatkhur Rozaq dalam acara kunjungan lapangan di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Jumat (27/7). Fatkhur memaparkan bahwa proyek jalan tol layang dengan panjang 38 kilometer ini sudah memasuki tahapan pekerjaan erection Steel Box Girder dan pekerjaan Slab lantai.

Dalam proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated ini, ujar dia, metode kerja yang digunakan selama pekerjaan konstruksi antara lain metode Pondasi Bored Pile, metode Pierhead Sosrobahu, metode Pierhead Segmental Precast,dan metode Erection Girder. Sebagaimana diwartakan, pembangunan proyek tol layang Jakarta-Cikampek II menggunakan sistem Sosrobahu, teknik konstruksi asli ciptaan anak negeri, yang digunakan dalam memutar pierhead (leher tiang penahan), agar tidak mengganggu arus lalu lintas di bawahnya. "Metode Sosrobahu berguna untuk mengatasi proses pembangunan jalan tol di atas jalanan yang sudah ramai, serta keterbatasan dan mahalnya biaya pembebasan lahan," kata Direktur Operasi II PT Waskita Karya, N. Wirya Adnyana.

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…