Uni Eropa Dukung Pencapaian SDGs Indonesia di 2030

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Charles-Michel Geurts mengatakan Uni Eropa berkomitmen mendukung Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. “Uni Eropa berkomitmen untuk mendukung penerapan SDGs di Indonesia dan Uni Eropa menyambut baik lokakarya LOCALISE SDGs atau Leadership, Ownership and Capacities for Agenda 2030 Local Implementation and Stakeholders Empowerment on Sustainable Development Goals," ujar Charles-Michel Geurts dalam peluncuran LOCALISE SDGs di Jakarta, Selasa (31/7).

Ia mengharapkan lokakarya ini dapat menghasilkan peluang-peluang untuk membuat inovasi daerah di Indonesia. "Saya juga berharap lokakarya ini dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia," kata dia. Ia mengatakan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif adalah tugas utama agenda pembangunan bersama antara Indonesia dan Uni Eropa.

"Uni Eropa akan terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan Agenda 2030 yang ambisius, transformatif dan universal dengan memusatkan perhatiannya pada pemberantasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan untuk semua," kata dia. Setiap negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, telah menyepakati komitmen global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) 2015-2030.

Sekretaris 2 tim pelaksana tujuan pembangunan berkelanjutan BAPPENAS Wahyuningsih Darajati mengatakan SDGs terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang membidik berbagai isu pembangunan, dari kemiskinan hingga kerja sama internasional. SDGs menyempurnakan Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan Pembangunan Milenium 2000-2015. Meski belum berhasil mencapai semua sasaran indikator, Indonesia terbilang sukses menerapkan MDGs, dengan capaian 47 poin dari total 67 indikator.

Di Indonesia, implementasi tujuan dan target SDGs dikelompokkan ke dalam empat pilar, yaitu pilar pembangunan sosial, pilar pembangunan ekonomi, pilar pembangunan lingkungan dan pilar pembangunan hukum dan tata kelola. Pemerintah Indonesia telah mengintegrasikan 94 dari 169 target SDGs dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Sebagai contoh, untuk mencapai Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan, angka kemiskinan dalam RPJMN 2015-2019 ditargetkan turun hingga 7-8 persen.

Indonesia berhasil menurunkan angka kemiskinan dengan menggunakan ukuran garis kemiskinan nasional dari 17,75 persen pada 2006 menjadi 10,7 persen pada 2016 dan 10,64 persen pada Maret 2017.

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…