Sosok Moeldoko: Dari Ketahanan Negara Sampai Ketahanan Pangan

NERACA

Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo mengatakan, kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang diperkirakan krisis tentang energi termasuk masalah pertanian itu membutuhkan orang-orang yang memahami tentang tani, sehingga perlu meningkatkan atau menguatkan masalah pertanian ke depan.

Di lain sisi, lanjutnya, saat ini Indonesia menghadapi ancaman dari luar dan dalam negeri, sehingga diperlukan seorang pemimpin yang memahami pertahanan dan keamanan negara.”Misalnya Pak Jokowi ambil Pak Moeldoko sebagai wapres, sangat tepat sekali. Kalau kita melihat soal hakekat ancaman dari luar dan dalam negeri, tentunya membutuhkan figur yang memahami betul tentang pertahanan dan keamanan,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menjadi petani sukses merupakan salah satu cita-cita Moeldoko sejak kecil. Sejak kecil Moeldoko telah mengenal petani dan pertanian karena ayahnya adalah seorang petani. Karenanya, berbeda dengan banyak pensiunan petinggi TNI yang memilh karir di bidang bisnis atau politik, Moeldoko langsung terjun ke dalam pertanian. Kembali ke dunia pertanian, Moeldoko tidak mengalami hambatan berarti. Malahan dapat dikatakan sukses karena dia bertani secara modern dengan manajemen yang tepat dan memanfaatkan teknologi terkini.

Hal inilah yang memberikannya keunikan sebagai pendamping Jokowi. Ia mumpuni dari sisi militer, sebagaimana dikatakan oleh Bambang, “Untuk kompetitor saya pikir Pak Moeldoko lebih menguasai, seorang Jenderal bintang empat Adhi Makayasa, saya pikir lebih baik dari jenderal-jenderal lain yang mungkin akan menjadi kompetitor nantinya, sehingga Pak Jokowi sangat untung.”kata Bambang.

Tapi juga dia paham betul soal pertanian. “Saya pikir tepat dia, karena dia lahir di pedesaan dibesarkan oleh kyai di pesantren, hidupnya dilingkungan tani, sehingga sekarang menjadi Ketua Umum HKTI sudah sangat tepat karena mumpuni, dia memahami betul tentang pertanian,” tambah Bambang.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…