Praktik Ekonomi di Masa Nabi

Oleh : Agus Yuliawan

Pemerhati Ekonomi Syariah

Rasulullah adalah teladan yang paling baik. Setiap perkataan, perbuatan, hingga persetujuannya menjadi sunnah bagi umat Islam. Begitu juga dalam hal ekonomi, Rasulullah menjadi panutan yang sempurna. Dalam sejarahnya, sebagaimana anggota suku Quraisy lainnya, Rasulullah menekuni dunia perdagangan sebagai mata pencahariannya. Dalam melakukan usaha dagangnya, Rasulullah menggunakan modal orang lain yang tidak mampu menjalankan usahanya sendiri. Dari hasil pengelolaan modal tersebut beliau mendapat upah atau bagi hasil sebagai mitra.

Selain itu pula, Rasulullah sering malakukan perjalanan bisnis ke berbagai negeri, seperti Syiria, Yaman dan Bahrain untuk mempertahankan usahanya. Oleh penduduk Mekkah Rasulullah dikenal sebagai pedagang yang piawai  dan jujur, hal ini berimplikasi pada bertambahnya modal yang dipercayakan untuk dikelola oleh beliau. Menjadi pebisnis, Rasulullah sudah sejak lama, bahkan sebelum kenabian Rasulullah sudah di kenal sebagai seorang pebisnis, tetapi yang dimaksud perekonomian adalah pada masa Madinah. Pada masa Mekkah masyarakat muslim belum sempat membangun perekonomian, sebab pada masa itu penuh dengan perjuangan untuk membela diri dari intimidasi kafir Quraisy. Barulah pada periode Madinah Rasulullah memimpin sendiri masyarakat Madinah sehingga menjadi masyarakat yang sejahtera dan beradab.

Meski masih terbilang sederhana, tetapi beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bagi pengelolaan perekonomian. Karakter umum perekonomian pada masa itu adalah komitmennya yang tinggi terhadap etika dan moral, serta perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Untuk menjaga agar mekanisme pasar tetap berada dalam bingkai syari’ah Islam, yang berada pada jalur etika dan moralitas, Rasulullah mendirikan Al-Hisbah. Al-Hisbah adalah institusi yang bertugas sebagai pengawas pasar (market controller). Rasulullah juga membentuk Baitul Maal, sebuah instirusi yang bertugas mengelola keuangan negara. Dalam perekonomian Baitul Maal memegang peran penting, salahsatunya adalah dalam melakukan kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Setelah menyelesaikan masalah politik dan konstitusional, Rasulullah SAW mengubah sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Alquran. Prinsip-prinsip kebijakan ekonomi yang dijelaskan Alquran adalah sebagai berikut: Pertama, Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolut alam semesta. Manusia hanyalah khalifah Allah SWT di muka bumi, bukan pemilik yang sebenarnya. Kedua, semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah seizin Allah SWT, oleh karena itu, manusia yang kurang beruntung memiliki hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki manusia lain yang lebih beruntung. Ketiga, kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba, harus dihilangkan. Keempat menerapkan sistem warisan sebagai media re-distribusi kekayaan.

Dari apa yang menjadikan ajaran Rasulluah tersebut bisa untuk ditelaah kembali sebagai  masukkan atas  kebijakan ekonomi publik, ketika ekonomi yang dijalankan selama ini penuh dengan problematika. Kita tak bisa dipaksa untuk  mengadopsi neo liberal sebagai paham garis ekonomi nasional. Kita harus mengembalikan kepada ekonomi Pancasila yang menjunjung tinggi tentang moral dan etika dalam berekonomi. Hasil telaah apa yang diajarkan oleh Rasulullah berupa nilai - nilai tersebut sesungguhnya bisa di injeksi dalam spektrum ekonomi Pancasila yang selama ini menempatkan keadilan sosial.

BERITA TERKAIT

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

BERITA LAINNYA DI

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…