Rights Issue Bukopin Terserap Rp 1,46 Triliun - Bukti Kepercayaan Investor Asing Masih Tinggi

NERACA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut baik hasil "right issue" atau hak memesan efek terlebih dahulu PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) sebesar Rp1,46 triliun yang dilakukan pada Jumat (27/7). Informasi tersebut disampaikan OJK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pelaksanaan "right issue" sendiri telah dilakukan secara efektif dan sesuai dengan kerangka waktu yang telah direncanakan. Tahapan proses "right issue" ini akan berdampak positif dalam memperkuat permodalan dan mendukung perkembangan bisnis Bank Bukopin. Selain itu, keberhasilan proses pembelian saham ini juga mengindikasikan masih tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap perbankan di Indonesia.

Setelah proses tersebut, maka Kookmin Bank yang tercatat sebagai salah satu bank terbesar di Korea dan standby buyer dalam "right issue", akan menguasai 22% saham Bank Bukopin. Dengan Kookmin Bank yang mempunyai bisnis utama dalam UMKM, "right issue" ini diharapkan bisa mendorong penyaluran kredit ke sektor UMKM. Secara keseluruhan, proses ini juga bisa membawa dampak positif bagi perkembangan bisnis Bank Bukopin dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Eko Rachmansyah mengatakan, dengan penambahan modal lewat rights issue ini, maka rasio kecukupan modal perseroan saat ini meningkat ke kisaran 13,5%. Rencana rights issue Bank Bukopin sebelumnya telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 29 Juni 2018.

Transaksi perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dilakukan pada 13 Juli s/d 25 Juli 2018. Setelah proses perdagangan HMETD, KB Kookmin Bank sebagai Pembeli Siaga (standby buyer) membeli saham Bank Bukopin sebanyak 2.563.000.000 saham pada harga Rp570 per saham. Pembayaran atas transaksi tersebut telah dilakukan pada tanggal 27 Juli. Adapun harga saham Bank Bukopin di pasar pada saat penutupan transaksi pada tanggal 26 Juli mencapai Rp404 per saham.

Maka setelah proses rights issue, komposisi pemegang saham Bank Bukopin menjadi Bosowa Corporindo (23,4%), KB Kookmin Bank (22,0%), Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia/KOPELINDO (12,4%), Negara RI (8,9%), dan Publik (33,3%). Eko mengungkapkan, masuknya KB Kookmin Bank sebagai pembeli siaga saham Bank Bukopin pada harga premium mengindikasikan tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap prospek bisnis Bank Bukopin.”Kami bersyukur proses rights issue telah terealisasi sesuai rencana. Setelah diperolehnya tambahan modal dari proses rights issue, pada semester II Bank Bukopin dapat fokus untuk memacu pertumbuhan dan kinerja,"ujarnya.

Bank Bukopin telah menyiapkan sejumlah program strategis untuk memacu pertumbuhan kinerja, diantaranya dengan memacu pertumbuhan aset yang berkualitas, pengembangan fee based income, efisiensi operasional, memperbaiki struktur Dana Pihak Ketiga (DPK) dan menyiapkan bisnis masa depan melalui bisnis start up dan aliansi fintech serta menjangkau nasabah baru dari generasi milenial."Ke depan, Bank Bukopin masih akan tetap fokus pada segmen ritel dan konsumer,”kata Eko.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…