Sumsel Tekan Penduduk Miskin 12,80 Persen

NERACA

Palembang - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat untuk pertama kalinya jumlah penduduk miskin di provinsi itu mencapai angka di bawah 13 persen yakni sebesar 12,80 persen atau 1,068 juta orang dari total penduduk.

Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdiansyah mengatakan meski berhasil ditekan dan sudah di bawah 13 persen per Maret 2018 namun BPS menilai penurunan angka kemiskinan itu tergolong lambat. Ia menyebutkan sejak September 2015 persentase jumlah penduduk miskin berkutat di angka 13 persen. Artinya butuh waktu sekitar 3 tahun untuk mencetak angka penurunan baru di profil kemiskinan Sumsel."Persoalan kemiskinan ini memang harus diselesaikan secara keroyokan, berbagai pihak harus bekerja sama," ujar dia di Palembang, Jumat (27/7).

Ia melanjutkan banyak faktor yang memengaruhi pencapaian penurunan penduduk miskin sekitar 0,39 persen dibanding Maret 2017 (yoy) yang sebesar 13,10 persen atau 1,086 juta orang. Yos memaparkan faktor pendukung berkurangnya penduduk miskin itu mulai dari pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat, inflasi rendah dan kenaikan upah minimum regional (UMR)."Selain itu kenaikan nilai tukar petani (NTP) juga berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat," tambah dia.

Ia menerangkan peran pemerintah melalui penyaluran bantuan pangan nontunai dan bansos tunai berpengaruh signifikan terhadap penurunan kemiskinan di Sumsel."Untuk BNPT, misalnya beras rastra tersalur tinggi pada periode Maret 2018 yakni 10 persen sementara periode yang sama tahun lalu hanya 1 persen," ujar dia.

Penduduk miskin adalah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan yang pada Maret 2018 senilai Rp397.150 naik dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp370.060. Ant