Sruput Usaha Kopi Bareng Artis Nafa Urbach

Sejak Agustus 2017, pesinetron dan penyanyi Nafa Urbach kian disibukkan dengan usaha rintisannya di bidang kuliner. Alih-alih berbisnis kue seperti pesohor lainnya, Nafa memilih berbisnis waralaba minuman cokelat segar yang ia beri nama Nufnuf Sochoco.

Saat ditanya alasannya, Nafa mengaku berbisnis minuman jauh lebih mudah daripada kue atau makanan lain. "Kalau minuman itu enggak ribet, enggak perlu masak atau racik bumbu. Segmen pasarnya juga lebih luas," ungkap Nafa.

Meski belum ada 1 tahun, NufNuf Sochoco sudah membuka lebih dari 30 gerai di berbagai kota di Indonesia, di antaranya Medan, Padang, Jakarta, Sukabumi, Surabaya, Lombok, hingga Manado.

Wanita kelahiran Magelang, 15 Juni 1980 ini memang membuka hubungan kerja sama dengan mitra alias franchise untuk usahanya.

Ia menyediakan paket tawaran franchise kepada calon mitranya dalam tiga harga yaitu 15 juta, 25 juta, dan 75 juta rupiah.

Semakin mahal paket, semakin lengkap fasilitas yang disediakan untuk mitra yang meliputi desain gerai, peralatan, dan bubuk minuman sebagai bahan dasar.

Sampai saat ini, sudah ada sekitar 200-an pendaftar yang mengantre untuk menjadi mitra franchise NufNuf Sochoco.

Meski banyak diminati, Nafa mengaku sudah mendapati beberapa mitra yang "nakal". Itu sebabnya, ia dan tim bisnis memutuskan lebih jeli dalam menyaring calon mitra berikutnya. "Ada yang setelah jalan sebulan, lalu enggak balik untuk beli bahan baku di aku lagi, padahal aturannya bubuk minuman itu kan wajib pakai suplai dari aku," keluhnya.

Kini, ia lebih selektif melihat penawaran, salah satunya dengan lebih mempertimbangkan mitra yang berniat membuka gerai di dalam mall.

Ia pun menyadari, keputusannya membuka bisnis waralaba pasti datang dengan risiko, salah satunya harus ekstra cermat mengawasi setiap mitranya.

Melihat potensi bisnisnya yang kian semerbak mewangi, bukan hanya kalangan artis saja, masyarakat pun banyak yang mencoba mengambil peruntungan di bisnis ini. Salah satunya, Utama Budi Santosa dengan menjajal peluang ini dengan membuka kedaikopi pada 2016 lalu. Kini, gerainya sudah ada di dua lokasi. Dia pun mulai menawarkan waralabanya.

Ada dua paket kemitraan yang budi tawarkan. Yakni, paket senilai Rp 75 juta dan paket Rp 180 juta. Dengan modal tersebut mitra akan mendapatkan fasilitas peralatan usaha, desain dan renovasi interior, perlengkapan usaha, satu set mesin kopi, satu set coffee bar, satu set mesin kasir, pelatihan karyawan dan barista, seragam karyawan, media promosi dan bahan baku awal.

Budi menyerahkan nama kedai kopi pada mitra. Perbedaan kedua paket tersebut terletak pada luas kedai kopi dan jumlah bahan baku. Untuk paket Rp 75 juta, luas minimal yang dibutuhkan adalah 30 m2 dan bahan baku senilai Rp 5 juta. Sedangkan paket Rp 180 juta, luas lokasi usahanya 50 m2– 70 m2 . Bahan baku paket ini senilai Rp 10 juta. Pusat juga akan membantu mitra menentukan lokasi usaha sekaligus dalam proses rekrutmen karyawan.

Kedai kopi lokal menawarkan aneka olahan kopi mulai dari esspreso, cappucino, caffe latte, mocha latte dan sebagainya. Selain itu ada juga aneka makanan kekinian seperti nasi goreng, rice bowl, steak, Indomie kekinian, roti bakar, pancake, dessert bowl, chicken boom dan lainnya. Budi bilang jenis kopi nusantara yang disuguhkan yaitu kopi Gayo, Bali Kintamani, Toraja, Papua, Flores dan Mandailing.

Aneka minuman ini dibanderol antara Rp 8.000–Rp 25.000. Sedangkan, harga menu makanan mulai Rp 15.000–Rp 35.000 per porsi.

Perkiraan omzet tiap gerainya Rp 75 juta–Rp 110 juta per bulan. Omzet tersebut bergantung pada lokasi. Ia mengatakan, pusat tak menarik biaya royalti atau franchise fee. Mitra hanya perlu membeli bahan baku wajib berupa biji kopi dan bumbu makanan ke pusat.

Dengan perkiraan omzet tersebut, perkiraannya modal mitra bisa kembali dalam 10–18 bulan. Budi menargetkan membuka 10 kedai kopi mitra sepanjang tahun 2018 ini. Namun, ia masih fokus menggarap pasar Jawa Timur dulu. Selanjutnya mungkin bisa di luar kota. Tapi kalau tahun ini ada calon mitra luar Jatim ya boleh juga, saya tetap bantu dan layani,” tandasnya.

Pengamat Waralaba dari Entreprenuer Collage, Khoerussalim Ikhasn berpendapat bisnis kedai kopi masih menjanjikan. Namun, kedai kopi harus punya menu dan ciri khas andalan, supaya bisa bersaing dengan pemain lama. Pemain baru sebaiknya menyediakan yang tak dimiliki kedai kopi lainnya.

BERITA TERKAIT

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX

  Hadirkan solusi DOOH yang Lebih Dinamis, AMG Jalin Kemitraan Strategis dengan DMMX  NERACA  Jakarta – AMG (Alternative Media Group)…

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…