Kemkominfo Siapkan Satelit Multifungsi - Pemerataan Sinyal Daerah Terpencil

 

 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) baru saja mengumumkan pembukaan prakualifikasi untuk pengadaan badan usaha proyek satelit multifungsi.

Menurut Kemkominfo, baik badan hukum nasional dan internasional bisa mengikuti prakualifikasi pengadaan badan usaha pelaksana proyek kerja sama dengan badan usaha multifungsi permerintah tersebut.

Proses pengadaan ini akan dilakukan sesuai dengan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomo 19 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Nantinya, ruang lingkunp proyek tersebut bakal meliputi pembiayaan, perancangan, pengadaan, pembangunan, peluncuran, pengoperasian, dan pemeliharaan satelit multifungsi pemerintah. Kemkominfo memperkirakan nilai investasi ini sebanyak Rp 6,85 triliun.

Pada kesempatan sebelunya, melalui Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informatika (Bakti) tengah menyiapkan satelit multifungsi demi mendukung pemerataan sinyal di daerah 3T (Terpencil, Terdepan, Tertinggal). "Indonesia itu banyak lokasi terpencil, terluar. Makanya pemerintah harus hadir. Kami menciptakan skema bagaimana layanan telekomunikasi harus hadir di daerah terpencil," ucap Anang Latif, Direktur Utama Bakti.

Satelit multifungsi disiapkan agar jaringan daerah terpencil tidak selalu 2G, dan dapat mengejar perkembangan teknologi di kota besar. Tercatat, ada 149 ribu daerah terpencil yang masih kesulitan sinyal. "Satelit multifungsi akan diadakan tahun ini. Ada lebih dari 140 ribu titik yang secara teknis tak bisa dijangkau secara terestrial dan fiber optic, sehingga satu-satunya solusi adalah satelit," ujar Anang.

Hal ini diharapkan bisa membantu aspek-aspek kehidupan seperti birokrasi dan edukasi di daerah 3T. "Pada 2012 (di sebuah daerah 3T) ditanya siapa presidennya, dijawab Gus Dur. Ini merupakan ketertinggalan informasi karena mereka tidak menerima siaran langsung di Indonesia," cerita Anang.

Masyarakat di daerah yang belum memiliki sinyal juga curhat pada Kemkomindo karena ketiadaan sinyal membuat mereka kesulitan berhubungan dengan kerabat yang merantau.

Setelah terbangunnya infrastruktur telekomunikasi, maka pemerintah akan memasuki pembangunan ekosistem digital. "Kita kemudian fokus pada kementerian lain untuk mendukung e-Government, UNBK, lalu untuk layanan puskesmas juga kita dorong, dan lain-lainnya," jelasnya menambahkan.

Adapun program pemerataan sinyal Bakti juga sesuai dengan visi Nawacita Presiden Joko Widodo, agar terciptanya layanan telekomunikasi berkualitas di daerah 3T.

Bakti sendiri berperan sebagai perancang skema agar para perusahaan telekomunikasi tertarik membangun di daerah 3T. "Keyword kami adalah pemerataan. Bakti adalah scheme maker agar operator mau membuka layanan di daerah terpencil," kata Anang.

Ia menjelaskan badan yang ia pimpin memakai Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PKK-BLU). "Ini semi BUMN, dan pemerintah masih mendominasi dalam pengambilan kebijakan," tandasnya.

Dapat diketahui, masuk era digital, seiring perkembangan dan kemajuan zaman dibutuhkan sarana informasi teknologi bebasis multi media guna menunjang kegiatan sosial-ekonomi masyarakat Penggunaan sarana informasi tekhnologi, pembangunan prasarana didesa sangat lah penting untuk menunjang potensi didesa seperti jaringan komunikasi dan internet , didesa sangat lah sulit untuk berkomunikasi karena jaringan masih tidak stabil dan sama sekali tidak ada,jaringan telekomunikasi sangat lah penting untuk menunjang kebutuhan masyarakat untuk mempermudah

Pendeknya, semua aspek dalam kehidupan bisa diakses melalui internet. Bahkan warga bisa sharing dan berbagi informasi dengan warga di tempat lain di berbagai belahan dunia, melalui sarana chatting, email, yahoo messenger, facebook, twitter, ,

Sementara, didesa sangat lah sulit untuk berkomunikasi karena jaringan masih 2G dan masih sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain ,Jaringan  3G atau pun 4G belum menyebar di seluruh daerah. Apalagi untuk daerah-daerah terpencil. Untuk itu, dibutuhkan upaya pemerintah adanya pemertaan sinyal, khususnya daerah-daerah terpencil.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…