Laba Bersih Clipan Finance Tumbuh 38,22%

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun ini, PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) mencatatkan kenaikan laba bersih 38,22%  menjadi Rp 145,76 miliar dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 105,46 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangannya yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan 40,92% pendapatan perseroan dari sebelumnya Rp 654,70 miliar pada semester-I tahun lalu menjadi Rp 922,62 miliar pada semester-I tahun ini. Kontribusi pendapatan tertinggi diperoleh dari pendapatan pembiayaan konsumen yang meningkat 57,43% menjadi Rp 526.31 miliar pada semester-I 2018.

Sedangkan beban pendapatan juga naik 41,59% menjadi Rp 730,06 miliar secara year on year (yoy). Beban pendapatan tertinggi berasal dari beban bunga dan pembiayaan lain yang naik 67,04% dari sebelumnya 168,20 miliar pada semester-I tahun lalu menjadi Rp 280,97 miliar pada semester-I tahun ini. Liabilitas perseroan tercatat naik 16,14% menjadi Rp 6,80 triliun dibandingkan dengan liabilitas CFIN pada akhir 2017 senilai Rp 5,86 triliun. Sedangkan ekuitas perseroan tumbuh 3,62% pada semester-I tahun ini menjadi Rp 4,17 triliun.

Sementara itu, aset perseroan di sepanjang semester-I tahun ini meningkat 11,04% menjadi Rp 10,98 triliun dibandingkan dengan aset CFIN pada akhir 2017 senilai Rp 9,89 triliun. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan bisnis sampai 20%. Dengan asumsi pertumbuhan itu, diperkirakan Clipan Finance membidik pembiayaan sekitar Rp 9,66 triliun sampai Rp 10,08 triliun di tahun 2018. "Tahun ini penopang bisnis masih sama yakni dari pembiayaan mobil bekas dan baru," kata Direktur Clipan Finance, Engelbert Rorong.

Clipan Finance optimistis prospek pembiayaan mobil bekas masih positif. Pun demikian dengan potensi mobil baru di tahun ini. Kemudian perekonomian yang diprediksi kian membaik juga akan membawa katalis pendongkrak bagu kinerja Clipan Finance. Kemudian untuk menunjang pertumbuhan bisnis, perseroan telah menyiapkan strategi untuk menambah kantor lima hingga 10 cabang baru di beberapa daerah.

Dia mengatakan perseroan akan menambah lima hingga 10 kantor cabang pada tahun depan. Saat ini perseroan telah memiliki 45 kantor cabang, terdiri dari 32 kantor pemasaran dan 12 unit pemasaran terpadu (selling point). Sampai akhir tahun ini, pihaknya menargetkan pembiayaan dapat mencapai Rp7,5 triliun-Rp8 triliun.

Sementara dari sisi komposisi pembiayaan, segmen kendaraan bekas masih menjadi kontributor utama Clipan Finance yang mencapai 55%, 33% dari segmen mobil baru, sedangkan sisanya berasal dari factoring, pembiayaan modal kerja dan alat berat. Adapun untuk pembiayaan, pihaknya menargetkan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh sebesar 15%-20% pada 2018 didorong dengan adanya ekspansi bisnis. Kemudian sampai dengan November tahun ini perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,2 triliun. Realisasi tersebut tumbuh sebesar 138,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…