Bad Mood Justru Bikin Orang Produktif

Suasana hati yang tak menentu dan tak nyaman atau kerap disebut bad mood tak jarang jadi alasan seseorang ogah beraktivitas. Menurut para peneliti, perasaan yang biasa disebut generasi milenial sebagai galau itu justru bukan penghambat. Sebuah studi menemukan bad mood malah membuat seseorang jadi produktif.

Dikutip dari Daily Mail, studi diinisiasi oleh Profesor Psikologi di Universitas Waterloo Tara McAuley dan seorang kandidat doktor Martyn S. Gabel. Mereka melibatkan sebanyak 95 orang dan melihat bagaimana partisipan itu menghadapi tuntutan dan stres sehari-hari bergantung dari perasaan atau mood mereka.

Peneliti pun fokus pada reaksi emosional seperti sensitivitas, intensitas, dan durasi respons emosional. Hal-hal ini mendefisikan faktor yang berpengaruh, yakni kemampuan untuk mengatasi persoalan atau disebut sebagai effective functioning. Partisipan pun dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kelompok reaktif tinggi dan kelompok reaktif rendah. Kelompok reaktif tinggi berisi orang ekstrovert yang memiliki reaksi emosional yang intens dan menggebu. Sedangkan kelompok reaktif rendah berisi orang introvert yang lebih santai.

Hasilnya, mereka yang ekstrovert menunjukkan performa lebih baik saat mengerjakan sesuatu meski dalam kondisi bad mood. Sebaliknya mereka yang introvert bakal diam dan memilih berhenti."Hasil studi kami menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang bad mood sebenarnya malah bisa semakin mengasah kemampuan berpikir, asalkan untuk kehidupan sehari-hari," kata McAuley dikutip dari Daily Mail (20/7).

Ia berkata, reaksi emosional tiap orang berbeda dan terlihat sejak usia dini. Perbedaan reaksi emosional dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang. "(Namun) sebaiknya orang tidak menginterpretasikan hasil penelitian dengan mengatakan bahwa tak masalah untuk lepas tangan atau bereaksi berlebihan atau malah menciptakan masalah," ujarnya mengingatkan.

Di sisi lain, Ketika kamu memasuki usia remaja, tanggung jawab dan aktivitasnya pun bertambah. Biasanya ini menyebabkan jam tidur berkurang. Padahal, sebagai remaja, kamu itu tetap butuh jam istirahat yang cukup lho.“Kebutuhan tidur remaja masih sama seperti bayi yang bertumbuh,” tutur Rafael Pelayo, dokter di Stanford Center for Sleep Sciences and Medicine di California, seperti dikutip Science News for Student, baru-baru ini.

Masalah tidur pada remaja, kata Pelayo, ibarat badai. Di satu sisi mereka butuh tidur yang teratur supaya tubuhnya secara mental dan fisik sehat. Tapi jam biologis mereka sedang berubah. Tubuh mereka ingin bangun sampai larut malam dan bangun lebih siang. Tapi sekolah kan dimulainya pagi sekali. Alhasil, diperkirakan 80-90 persen pelajar mengalami kekurangan tidur.

Dan itu semua ada konsekuensinya. Kalau kamu mengalami gangguan tidur, dampaknya bisa menimpa mental dan fisikmu. Mood kamu akan terpengaruh oleh pola tidurmu. Seperti yang diteliti oleh Andrew Fuligni dari Universitas California, Los Angeles, kebanyakan pelajar yang mengalami mood yang baik, lantaran tidurnya cukup sekali. Disarankan, pelajar tidur yang cukup 8-10 jam sehari. Kalau terlalu banyak juga enggak bagus. Sedang kalau kurang, jelas juga enggak bagus.

BERITA TERKAIT

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Vina Panduwinata Gandeng Brand Lokal Melawan Diabetes

Kasus diabetes di Indonesia kini kian jadi masalah serius. Menurut International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai…

Agar Stamina Terjaga Saat Puasa - Penting Pahami Pola Nutrisi Sehat Saat Sahur dan Berbuka

Konsumsi masyarakat saat puasa Ramadan menjadi dua kali lipat, maka penting bagi masyarakat untuk menjaga stamina dengan apa yang dikonsumsi.…

Garmin Rayakan Hari Perempuan - Kampanyekan Jiwa Raga Bugar Lewat Run Like A Girl

Dalam rangka merayakan International Women’s Day 2024, pemimpin smartwatch GPS multisport yang inovatif, Garmin menyelenggarakan perayaan meriah di Indonesia pada…