Kesalahpahaman Tentang Stunting pada Anak Masih Kerap Terjadi

Ikatan Dokter Anak Indonesia menyayangkan banyak pihak yang salah paham dan salah mengartikan indikasi stunting atau masalah tinggi badan anak yang dikaitkan dengan asupan gizi. Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Bakti Pulungan, mengatakan stunting dan anak berbadan pendek itu dua hal yang berbeda.

Menurutnya selama ini orang yang selalu menyatakan seorang anak yang bertubuh pendek sebagai anak yang mengalami stunting, tanpa memeriksa kondisi kesehatannya. "Stunting ini sudah misinterpretasi," kata Aman, seperti yang dikutip dari Antara, Senin (23/7).

Ia menjelaskan ada dua syarat untuk menyebut anak sebagai orang yang mengalami stunting, yakni malnutrisi dan mengalami infeksi kronis. Karena itu, ia melanjutkan, tidak semua anak-anak yang bertubuh pendek dapat disebut mengalami stunting karena bisa saja anak itu pintar dan sehat.

Ia mengategorikan anak bertubuh pendek dalam tiga kategori yakni pendek tapi gemuk, pendek tapi sehat, dan pendek tapi kurus. Penanganan stunting hanya dapat dilakukan kepada anak-anak yang bertubuh pendek dan kurus, bukan pendek tapi sehat dan pintar. "Jadi kalau ada anak sehat tapi tidak tinggi, jangan disebut stunting," katanya.

Menurutnya penentuan dan penilaian terhadap kriteria stunting sangat diperlukan agar dokter tidak salah dalam memberikan penanganan medis. Kalau ada anak yang bertubuh pendek, ia menambahkan, tapi sehat dan pintar lalu diberikan penanganan stutnting, anak tersebut justru akan mengalami gangguan kesehatan. "Kalau salah pengertian, bisa salah penanganan. Nanti anak itu malah bisa obesitas dan hipertensi," ujarnya.

Di sisi lain, Gizi buruk masih menghantui anak-anak Indonesia. Kejadian di Asmat, Papua dan Kendari, Sulawesi Tenggara merupakan sedikit di antara banyak anak-anak Indonesia yang menderita gizi buruk.

Menurut Profesor dan Ahli Gizi IPB Dodik Iriawan, gizi buruk atau malnutrisi bukan hanya sekadar kekurangan gizi tapi juga meliputi kelebihan berat badan (obesitas) dan tubuh pendek (stunting). Data Kementerian Kesehatan pada November 2017 menunjukkan 14,8 persen bayi di bawah dua tahun menderita gizi buruk dan bayi bawah lima tahun sebanyak 17,8 persen.

Dodik menyayangkan kondisi gizi buruk di Indonesia karena sebenarnya gizi buruk bisa diatasi dengan pemberian gizi yang seimbang. "Gizi seimbang merupakan konsep nutrisi yang masuk pas, tidak kurang sehingga menyebabkan kurus dan stunting serta tidak berlebihan sehingga menyebabkan obesitas," kata Dodik .

Gizi seimbang bisa dicapai dengan memberikan nutrisi dan memperhatikan asupan anak-anak. Hanya saja tak dimungkiri kalau anak di usia 2-5 tahun memang memiliki masalah dengan makanan. Ketika mereka sulit makan, asupan gizi seimbang juga sulit untuk dicapai.

Berikut merupakan rekomendasi asupan gizi seimbang untuk anak usia 2-5 tahun.

1. Pangan gizi tinggi

Dodik menganjurkan agar balita mengonsumsi makanan dengan densitas gizi yang tinggi seperi karbohidrat kompleks, protein hewani, sayuran, dan buah-buahan.

Dalam sehari, untuk balita usia 2-3 tahun dianjurkan makan karbohidrat sebanyak tiga porsi, sayuran 1,5 porsi, buah tiga porsi, lauk nabati satu porsi, lauk hewani satu porsi, susu satu gelas, dan satu sendok teh minyak, serta satu sendok makan gula. Sedangkan usia 3-5 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi karbohidrat sebanyak empat porsi, sayuran dua porsi, buah tiga porsi, lauk nabati dan lauk hewani masing-masing dua porsi, susu satu porsi, dan minyak empat sendok teh serta gula sebanyak dua sendok makan.

2. Perhatikan jumlah asupan gula, garam, lemak

Terlalu banyak gula, garam dan lemak ternyata tak baik bagi pertumbuhan anak. "Gula, garam dan lemak yang berlebih bisa memengaruhi kesehatan dan menyebabkan kerusakan gigi, obesitas dan tekanan darah tinggi," ucap Dodik.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 konsumsi gula tak lebih dari 50 gram, natrium tidak lebih 2 gram dan lemak tidak lebih dari 67 gram per hari.

3. Hindari konsumsi olahan industri

Dodik menyarankan untuk menghindari makanan yang terbuat dari olahan industri karena banyak mengandung garam, gula, dan lemak. Pangan yang diolah sendiri lebih baik karena bisa diatur takaran dan terjamin kebersihannya.

4. Air putih yang cukup

Air putih baik untuk metabolisme dan pencernaan tubuh. Anak dianjurkan untuk minum air putih sebanyak 1,6 liter per hari.

5. Makan bersama anak

Ada baiknya untuk membiasakan makan bersama dengan anak agar asupan bisa dikontrol. Kebiasaan ini dianggap akan berpengaruh saat anak sudah menginjak usia remaja. "Jangan izinkan anak makan di luar agar anak terbiasa saat remaja mereka sudah mulai independen," ujar Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB ini.

6. Imbangi dengan aktivitas

Imbangi pola makan anak dengan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat. Kegiatan ini, kata Dodik, baik untuk mencegah anak dari obesitas. "Biasakan anak berlari atau aktivitas lain. Jangan jadi yang hanya diam dan melihat gadget," ucap Dodik.

BERITA TERKAIT

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Saat Perjalanan Mudik - Pembesaran Prostat Tak Dianjurkan Konsumsi Minum Manis

Mudik sehat, aman dan nyaman tidak hanya disiapkan dari infrastruktur jalan tetapi juga perlu diperhatikan kesiapan dan kesehatan para pemudik.…

Mengenal dan Deteksi Awal Penyakit Papiledema

Terbatasnya penglihatan dan bahkan nyaris buta yang diderita mantan kiper Timnas Kurnia Mega diketahui karena mengidap penyakit papiledema sejak 2017…

Jaga Kesehatan Saat Mudik, Simak Tipsnya

  Mudik menjadi budaya yang dilakukan orang Indonesia seusai sebulan berpuasa selama Ramadan. Namun, perjalanan jauh sering kali memengaruhi kesehatan…