Rampungkan Pabrik Butadiene - Bisnis Chandra Asri Diproyeksi Makin Cerah

NERACA

Jakarta –Bisnis kimia yang digeluti PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terus mencatatkan kinerja yang positif. Tak heran, banyak analis menilai bisnis yang digeluti perseroan masih cukup cerah dan apalagi perseroan lewat anak usahanya, PT Petrokimia Butadiene Indonesia (PBI) telah merampungkan proyek ekspansinya.

Setelah melalui tahap shutdown/tie-in pada awal Maret lalu, pabrik Butadiene kemudian beroperasi kembali pada awal Juni dengan kapasitas baru sebesar 137 ribu ton per tahun. Kapasitas tersebut meningkat 37% dari kapasitas sebelumnya sebesar 100 ribu ton per tahun. Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Erwin Ciputra dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan bahwa peningkatan kapasitas pabrik Butadiene ini bertujuan untuk menambah nilai dari kelebihan produksi Mixed C4, bahan baku untuk pabrik Butadiene, pascaekspansi Cracker yang selesai pada 2015.”Selesainya ekspansi pabrik Butadiene ini semakin memperkuat integrasi produk-produk kami di sektor hilir. Ini tentu akan memperkuat posisi kami di industri ini, terutama dengan adanya variasi produk bernilai tinggi untuk menjawab kebutuhan yang lebih beragam," ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa TPIA juga tengah menyelesaikan pembangunan pabrik polyethylene baru sebesar 400 ribu ton per tahun yang kini telah mencapai lebih dari 50% setelah groundbreaking pada Februari 2018. Fasilitas pabrik baru ini akan menghasilkan High Density Polyethylene (HDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), dan Metallocene LLDPE (mLLDPE). "Penambahan 400 ribu ton per tahun produk PE ini akan menjadi pasokan baru produk PE dalam negeri yang permintaannya diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta ton per tahun dan cenderung terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi,”jelasnya.

Selain kedua proyek tersebut, Chandra Asri Petrochemical saat ini tengah mengoptimalkan fasilitas-fasilitas yang dimiliki, di antaranya dengan melakukan revamp furnace yang akan menambah kapasitas ethylene menjadi 900 ribu ton per tahun dari 860 ribu ton per tahun serta debottlenecking pabrik polypropylene yang akan menaikkan kapasitas sebesar 110 ribu ton per tahun menjadi 590 ribu ton per tahun. 

Sejalan dengan upaya perseroan untuk lebih terintegrasi ke hilir, perseroan juga tengah melangsungkan pembangunan pabrik Methyl Tert-Butyl Ether (MTBE) dan Butene-1 pertama di Indonesia, masing-masing sebesar 127 ribu ton per tahun dan 43 ribu ton per tahun. Kedua pabrik baru ini akan menyerap Raffinate-1 yang dihasilkan oleh pabrik butadiene Perseroan. Begitu pula dengan pabrik karet sintetis Perseroan melalui PT Synthetic Rubber Indonesia, perusahaan joint venture dengan Michelin, juga akan segera diresmikan dan beroperasi secara komersial. 

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas pernah mengatakan, ekspansi yang dilakukan TPIA patut diapresiasi oleh pelaku pasar karena ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi.  Menurutnya, tantangan rupiah serta pergerakan harga minyak tentu akan berdampak kepada TPIA. Hampir semua emiten akan menghadapi tantangan ini terkait juga dengan bahan baku impor dan industri kimia beberapa bahan baku dipengaruhi oleh harga minyak serta tren rupiah.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…