Waskita Beton Bukukan Laba Rp 690,68 Miliar

NERACA

Jakarta – Pesatnya pembangunan infrastruktur yang tengah digarap pemerintah, berhasil mengerek pertumbuhan kinerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Dimana anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk ini membukukan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan 58,25% secara tahunan pada semester I/2018. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga membukukan pendapatan Rp3,84 triliun. Jumlah tersebut naik 44,14% dari posisi yang sama tahun lalu Rp2,66 triliun. Beban pokok pendapatan emiten berkode saham WSBP itu tercatat naik 35,78% dari Rp1,98 triliun menjadi Rp2,69 triliun pada semester I/2018. Dari situ, perseroan mengantongi laba kotor Rp1,14 triliun.

Dengan demikian, WSBP mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp690,68 miliar. Pencapaian itu naik 58,25% secara tahunan. Manajemen WSBP mengklaim pertumbuhan yang dibukukan pada periode tersebut ditopang oleh perolehan kontrak baru sampai dengan semester I/2018. Pada periode tersebut, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengantongi Rp2,97 triliun.

Pada 30 Juni 2018, jumlah aset yang dimiliki WSBP mencapai Rp14,70 triliun. Posisi total liabilitas berada di level Rp7,44 triliun dan total ekuitas Rp7,25 triliun. Perseroan juga tengah mengkaji rencana akuisisi perusahaan pemasok bahan baku sebagai bagian dari realisasi rencana belanja modal atau capital expenditure periode 2018.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast, Ratna Ningrum pernah bilang, rencana akuisisi tengah dilakukan kajian terkait integrasi hulu bahan baku. Strategi tersebut ditempuh untuk meningkatkan efisiensi perseroan ke depan.“Strategi integrasi hulu salah satunya dapat dilakukan dengan berupa akuisisi perseroan pemasok bahan baku yang biaya pembangunan pabriknya akan mengambil sebagian dari dana belanja modal 2018,” ujarnya.

Nantinya sumber pendanaan, perseroan juga mengkaji penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN). Akan tetapi, alternatif yang dapat ditempuh yakni melalui sindikasi perbankan. Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Beton Precast, Jarot Subana mengatakan, berencana mengemisi MTN dengan kisaran jumlah pokok Rp2 triliun—Rp3 triliun. Dari situ, sekitar Rp500 miliar akan digunakan untuk keperluan akuisisi.

Tahun ini, WSBP menggangarkan belanja modal Rp1,1 triliun dan membidik kapasitas produksi 3,75 juta ton per tahun. Saat ini, WSBP telah mengantongi nilai kontrak Rp2,97 triliun sampai dengan Juni 2018. Dengan demikian, total nilai kontrak dikelola perseroan mencapai Rp15,93 triliun. Dengan demikian, sampai dengan Juni 2018, perseroan telah mencapai 25,78% nilai kontrak baru dari target yang dipasang tahun ini. Perseroan membidik perolehan kontrak baru Rp11,52 triliun pada 2018.

Di sisi lain, WSBP mendapatkan pembayaran termin senilai Rp5,21 triliun sampai dengan Juni 2018. Jumlah itu didapatkan dari pekerjaan beberapa proyek seperti ruas jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…