Berjubelnya penumpang KRL CommuterLine di stasiun Jabodetabek pada Senin (23/7) menunjukkan direksi PT KAI/KCI tidak profesional dalam pemeliharaan sistem tiket elektronik KMT (pelanggan KRL). Akibatnya, ribuan penumpang dibuat susah sampai antre mengular di sejumlah stasiun. Harusnya seminggu sebelumnya manajemen PT KAI/KCI melakukan sosialisasi masif via media cetak dan elektronik jika ada pemeliharaan sistem tiket, lengkap jangka waktunya kapan sistem itu selesai sehingga pemilik KMT tidak dirugikan.
Wati Herawati, Bekasi Timur
Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…
Hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sudah final diumumkan kemarin, dimana Paslon 02 dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Pilpres 2024 secara sah…
Kami selaku pengguna jasa KRL CommuterLine meminta pimpinan PT KAI untuk menghapus rute perjalanan dari Kampung Bandan ke Manggarai dan…
Saat ini banyak RS di wilayah Jabodetabek kebanjiran pasien DBD baik dewasa maupun anak-anak. Apakah benar saat ini terjadi wabah…
Hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) sudah final diumumkan kemarin, dimana Paslon 02 dinyatakan sebagai pemenang Pemilu Pilpres 2024 secara sah…
Kami selaku pengguna jasa KRL CommuterLine meminta pimpinan PT KAI untuk menghapus rute perjalanan dari Kampung Bandan ke Manggarai dan…