Kerek Pendapatan Bisnis - Garuda Indonesia Menaruh Asa di Asian Games

NERACA

Jakarta – Kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah dari Asian Games yang berlangsung di bulan Agustus tahun ini, terus dikejar pemerintah dengan berbagai persiapan yang ada. Dengan berbagai potensi bisnis yang ada selama perhelatan tersebut, banyak perusahaan menaruh asa bisa meraup untung dan tidak terkecuali bagi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Pasalnya, maskapai penerbangan ini bakal kebanjiran peningkatan penerbangan Jakarta dan Palembang seiring kedatangan atlet.

Analis Investa Saran Mandiri, Hans Kwee melihat, perhelatan Asian Games pada bulan Agustus bisa turut mendorong kinerja GIAA,”Asian Games yang diadakan di dua kota nampaknya bisa jadi sentimen positif untuk GIAA,”ungkapnya di Jakarta, kemarin.

Namun, GIAA nampaknya masih memperoleh tantangan dari persaingan dengan maskapai penerbangan lain, terutama persaingan harga. Tak hanya itu, GIAA juga harus menanggung biaya yang besar dari bahan bakar lantaran harus dibayar dengan menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat (AS). Hal tersebut membuat GIAA tak hanya harus menanggung beban bahan bakar, namun juga beban kurs.

Sementara William Siregar, analis senior Paramitra Alfa Sekuritas menuturkan, perhelatan Asian Games bisa menjadi momentum yang baik bagi PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) maupun PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Namun, ia bilang semua itu bergantung pada efisiensi operasional dua emiten tersebut.”Hal ini disebabkan karena ketatnya persaingan dan naiknya harga bahan bakar yang banyak menggerus pendapatan bisnis penerbangan,”ungkapnya.

William menambahkan, pendapatan dari event Asian Games cukup memberi dampak signifikan, karena makin tingginya frekuensi penerbangan di langit Indonesia, khususnya rute Jakarta-Palembang. "Tapi kembali lagi, kalau emiten tidak efisien dalam operational perusahaan, apalagi ketika beban bahan bakar masih tinggi seperti ini, maka efek event Asian Games tidak akan terlalu berdampak bagi kinerja perusahaan," tambahnya.

Sepanjang kuartal I 2018, CMPP menderita rugi bersih Rp 218,66 miliar. Rugi ini hampir dua kali lipat dibandingkan dengan rugi periode yang sama tahun lalu Rp 111,96 miliar. Kerugian tersebut dikontribusi oleh pendapatan usaha yang turun 4,55% menjadi Rp 843,83 miliar, dan beban usaha bersih yang naik 11,02% menjadi Rp 1,12 triliun. Akibatnya, rugi usaha CMPP membengkak 123,8% menjadi Rp 273,14 miliar.

Garuda Indonesia mencatatkan kerugian bersih US$ 64,3 juta pada periode Januari—Maret 2018. Kerugian tersebut mengecil sebesar 36,5% dibandingkan capaian perseroan pada kuartal I/2017 yang sebesar US$101,2 juta. Namun, pendapatan emiten maskapai pelat merah tersebut meningkat 7,9% pada kuartal I/2018 menjadi US$983 juta dibandingkan sebelumnya (yoy) yang sebesar US$910,8 juta. William menyarankan untuk wait and see terlebih dahulu kedua saham penerbangan ini. "Saya rasa wait and see dulu sembari menunggu kinerja di kuartal III tahun ini," ungkapnya.

Sebelumnya, perseroan berencana meningkatkan kapasitas penumpang penerbangan Jakarta-Palembang selama Asian Games 2018. Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengaku peningkatan kapasitas bukan ditempuh melalui penerbangan ekstra, melainkan mengganti jenis pesawat menjadi tipe yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…