Ubud Bali, Butuh Sentuhan Kearifan Lokal

Ubud Bali, Butuh Sentuhan Kearifan Lokal

NERACA

Ubud Bali - Meski masih menjadi destinasi utama dunia, namun industri pariwisata (tourism) Bali dituntut melakukan inovasi dan jangan hanya mengandalkan anugerah keindahan dan budaya yang selama ini melekat di pulau Dewata.

“Industri pariwisata Bali harus terus bergerak,melakukan inovasi untuk mengantisipasi tren masa depan pariwisata yang cenderung ke hal hal seperti ramah lingkungan, sustainibility, kesehatan atau wealth,’ ujar Staf Khusus Menkop dan UKM, Hermawan Kartajaya dalam Ubud Royal Festival ke-5 di Museum Puri Lukisan,Ubud,Gianyar Bali, Sabtu (21/7) .

Hadir dalam kesempatan itu Menteri Koperasi dan UKM, Puspayoga, Ketua Panitia Ubud Royal Weekend kelima, Tjokorda Arta Ardhana Sukawati yang juga KetuaUmum PHRI Gianyar, dan plt Deputi Pengembangan SDM, Rully Nuryanto,.

“Yang namanya entrepreneurship itu harus menyesuaikan dengan perkembangan terkini, misalnya bagaimana mengantisipai Gunung Agung yang selalu batuk tiap empat tahun sekali, agar jangan terlalu berpengaruh pada Bali,” ujar dia. Juga tren kesehatan dalam industri pariwisata, dimana mulai banyak muncul tempat yoga, dan terapi kesehatan, yang semuanya butuh sentuhan kearifan lokal budaya Bali.

Dikatakan Hermawan, Ubid memang dikenal sellau menjaga kearifan lokal, namun tidak pernah menolak modernitas dan teknologi. Hal ini juga yang menjadikan Ubud sekalu dikagumi wisatawan baik dalam dan luar negeri. Ubud Royal Weekend yang ke lima ini, juga diisi seminar workshop, festival, pameran dan kuliner.

Dalam kesempatan tersebut Menkop dan UKM Puspayoga berkenan menyerahkan penghargaan kepada lima brand/merek terkemuka di Ubud yang dinilai mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata di Ubud dan Bali pada umumnya.

Kelima brand itu adalah, pertama, Ubud Homestay Association (UHSA), yang berinisiatif membentuk wadah kepada pemilik homestay di Ubud, memberikan pelatihan agar homestay itu mampu bersaing dengan hotel lokal maupun internasional,tapi tetap menjaga tradisi masyarakat Bali.

Kedua, Angelo Store, yang dinilai bisa menanfaatkan sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga keselarasan bumi, dan juga memberdayakan komunitas lokal yang ada.

Ketiga, Babi Guling Bu Oka yang dari tahun 1970 sampai sekarang, mampu menjaga konsitensi kelestarian kuliner khas Bali yaitu base genep, sehingga tetap dicintai dan dicari wisatawan. Babi guling Bu Oka, juga turut serta memperkuat differensiasi Ubud dengan kulinernya yang khas. 

Keempat, Guest Pro, yang dinilai berjasa dalam pengembangan solusi teknologi pariwisata yang berasal dari Ubud untuk membantu perusahaan tourism dan hospitality agar dapat bersaing. 

Kelima, Nyawan bag, yang berinovasi dalam mendukung dan melestarikan budaya Bali dengan cara membuat inovasi tas dan clothing yang dapat digunakan khusus segmen kesenian dan upacara Bali (niche market) dan mengakomodir kebutuhan dan keinginan seniman Bali. Mohar/Rin

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…