Mobil Listrik Tak akan Matikan Industri Pendukung Otomotif

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika memastikan keputusan pemerintah untuk memulai produksi mobil listrik di dalam negeri tidak akan mematikan industri pendukung otomotif.

Menurutnya proyek mobil listrik justru menjadi peluang yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia dan seluruh perusahaan kecil yang bernaung di bawahnya. Putu mencatat, untuk mobil plug in hybrid yang pertama kali akan digenjot produksinya di Indonesia justru membutuhkan komponen yang lebih banyak dibanding mobil konvensional

"Kalau untuk full mobil listrik memang komponennya hanya sekitar 20 ribuan per satu unit. Sementara dalam peta jalan mobil listrik kan pemerintah menerapkannya bertahap, mulai dari plug in hybrid dulu butuh 37 ribu komponen. Jadi kekhawatiran reduksi kebutuhan komponen belum ada," kata Putu disalin dari siaran resmi.

Putu juga mengungkapkan saat ini bukan hanya Indonesia tetapi juga negara lain telah mengarahkan penggunaan energi terbarukan untuk kendaraan. Hal ini mengingat cadangan energi fosil terus mengalami penurunan. "Dalam roadmap ini, banyak hal dikembangkan tapi yang menjadi concern yaitu energy security, penghematan atas energi fosil. Karena di Indonesia itu 12 tahun lagi diperkirakan akan habis," ujar dia.

Menurut dia, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang melimpah sebagai bahan bakar kendaraan, seperti CPO dan etanol dari tebu. Bahkan, sumber energi ini bisa tersedia hingga kiamat. "Tetapi kita punya sumber yang sustainable, yang sampai kiamat masih ada, yaitu biofuel. Yang terkait dengan karbon untuk energi ini berlimpah, yaitu dari CPO jadi biodiesel, kita juga punya biomass yang jadi etanol. Kita punya potensi untuk biofuel generasi kedua. Kalau yang pertama sangat bersentuhan dengan makanan seperti CPO. Di generasi kedua akan banyak menggunakan untuk industri. Seperti etanol dari tebu. Yang jadi tebu cuma 4 persen, yang disebut bagasse itu 30 persen," jelas dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, dalam roadmap industri otomotif, Kemenperin menargetkan pada 2035 Indonesia mampu memproduksi kendaraan yang sepenuhnya mengkonsumsi biofuel, tanpa campuran bahan bakar fosil.

"Kalau lihat kelapa sawit diolah jadi CPO itu banyak sisanya. Intinya kita sangat berpotensi menjadi negara besar kalau mengolah itu semua. Kita kan menjadi industri oto yang berlanjutan dengan biofuel. Tapi pada 2030 fuel cell (biofuel) baru 1 persen (dari jumah mobil yang beredar) BEV (Battery Electic Vehicle) 8 persen, di dunia baru sekitar 9 persen. Yang banyak itu masih hybrid dan plugin hybrid," tandas dia.

Pengembangan mobil listrik dinilai baik dikembangkan di Indonesia, asal Indonesia bukan hanya dijadikan pasar karena harus mengimpor berbagai komponen pendukungnya. Demikian disampaikan Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo dalam Forum Group Discussion bertajuk "Senjakala Industri Komponen Otomotif di Era Mobil Listrik".

"Intinya jangan lagi kita hanya menjadi konsumen. Namun bisa turut membangun industrinya di dalam negeri," kata Agus di Jakarta, disalin dari Antara. Untuk itu, lanjutnya, Peraturan Presiden untuk mobil listrik perlu segera diterbitkan, sehingga terdapat acuan regulasi yang jelas dalam pengembangannya.

Agus menambahkan, Indonesia juga perlu menguasai teknologi dalam pengembangan mobil listrik, di mana saat ini dikuasai oleh China, Korea dan Jepang. "Semua negara itu mencuri teknologi. Kemudian dikembangkan. Jadi tidak dari awal dikembangkannya, karena terlalu lama," ungkap Agus.

BERITA TERKAIT

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…