Pemda Kabupaten Sukabumi Diminta Lakukan Operasi Pasar

NERACA

Sukabumi – Elemen masyarakat meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sukabumi, untuk melakukan operasi pasar (OP), mengingat setiap harinya terjadi kenaikan kebutuhan pokok masyarakat.

“Kenaikan sudah rata-rata diatas 20 persen. Artinya Pemda sudah harus melakukan OP. Sebab hingga kini, tidak ada tanda-tanda akan terjadi penurunan harga. Malah yang terjadi, setiap hari barang kebutuhan masyarakat naik,” tegas Endang Rohman, aktivis LSM Palapa Sakti, kepada NERACA, Kamis (19/7).

Ia mengungkapkan bukan hanya telur, daging ayam ras dan komoditi hortikultura saja yang alami kenaikan. Bahkan LPG ukuran 3 kilogram bersubsidi ikut-ikutan naik.“Banyak pangkalan menjual elpiji bersubsidi itu dengan harga tinggi. Di mana harga yang tertera Rp 16 ribu per tabung, namun kenyataannya dijual Rp 21 ribu per tabung,” ungkap Endang.

Sebagai sentra produksi telur dan ayam ras, sebut dia, tidak seharusnya harga telur per kilogram Rp 30 ribu, dan ayam potong ras Rp 44 ribu per kilogram.“Saya memandang, Pemda kurang mampu mengelola potensi yang ada. Sehingga para petani ayam petelur dan pedaging, melakukan monopoli dan mengatur sendiri tata niaganya,” pandang Endang.

Sementara pihak Pemda Kabupaten Sukabumi, melalui Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) sebelumnya menyatakan sedang melakukan koordinasi dengan lintas sektoral guna mengantisipasi kenaikan harga, dan upaya operasi pasar. Ron