Agresif Luncurkan Kontrak Baru - ICDX Berambisi Masuk 10 Besar Bursa di Dunia

NERACA

Jakarta – Seiring dengan pulihnya harga komoditas dunia, mendorong Indonesia Commodity and Derivative Exchange (ICDX) menargetkan transaksi lebih besar lagi. Bahkan bisa masuk dalam 10 besar bursa komoditas terbesar di dunia dalam dua tahun ke depan, dengan kenaikan volume transaksi mencapai 1000% hingga akhir tahun ini.

Chief Executive Officer ICDX, Lamon Rutten menuturkan bahwa saat ini posisi ICDX masih berada di peringkat sekitar 50 besar. Salah satu upaya ICDX untuk membuat bursa Indonesia semakin besar adalah dengan meluncurkan produk kontrak baru,”Dengan perkenalan kontrak baru diharapkan pertumbuhan volume kontrak berjangka bisa naik 1000% menjadi 50.000 transaksi perhari dari sebelumnya 2.500 per hari," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Adapun, yang membuat volume transaksi Indonesia rendah adalah karena terdapat lebih dari 100 pialang ilegal yang masih beroperasi di Indonesia. Sebagai bursa, ICDX tidak memliki wewenang untuk menutup bursa ilegal tersebut.”Diharapkan pemerintah bisa memberi info kepada orang banyak," lanjut Lamon.

ICDX saat ini sudah melakukan regulasi dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) supaya bisa memperkenalkan produk baru dan supaya orang bisa mengenal investasi. Sebelumnya, Lamon telah menyebutkan bahwa pada sepanjang semester II/2018, ICDX akan menelurkan program baru GOFX (Gold, Oil, Forex), Timah futures, dan mata uang digital futures. GOFX rencananya akan mulai dirilis pada akhir Juli atau awal Agustus mendatang.

Teranyar, ICDX juga bakal menerbitkan kontrak berjangka untuk mata uang kripto (cryptocurrency) tahun ini. Hal ini menyusul pernyataan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu yang telah membuka pintu bagi kripto untuk masuk sebagai komoditas di bursa berjangka.

Kata Lamon Rutten, peluncuran kontrak kripto berjangka akan dilaksanakan dalam tahun ini. Kendati demikian ia belum bisa mengungkapkan secara spesifik kapan persisnya rencana tersebut terealisasi. “Antara September hingga Desember, kuartal keempat. Kami sedang mempersiapkan," ujarnya.

Kontrak kripto berjangka, lanjut Lamon, rencananya akan diterbitkan dalam empat jenis mata uang kripto. Namun, Lamon enggan merinci apa saja mata uang tersebut lantaran belum membahas sejauh itu dengan Bappebti selaku regulator. Dia hanya mengatakan bahwa nilai absolut kripto yang tinggi layaknya Bitcoin dan Ethereum tidak menjadi pertimbangan utamanya. “Yang penting koin mana yang paling bisa memberi inklusi finansial paling besar untuk nasabah, punya nilai jasa yang tertinggi. Nilai absolut koin penting, tapi bukan yang terutama," jelas dia.

Soal prosesnya, Lamon mengaku saat ini ICDX terus mempersiapkan strategi dan dokumen untuk mengidentifikasi kripto mana saja yang akan diperdagangkan untuk pertama kali nantinya. Menurutnya, saat ini proses persiapan software untuk perdagangan kontrak kripto ini sudah rampung sekitar 80%.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…