Harga Sawit di Sumatera Selatan Jatuh

Harga Sawit di Sumatera Selatan Jatuh

NERACA

Palembang - Harga komoditas ekspor tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani Sumatera Selatan pada pekan ini mengalami penurunan mencolok hingga Rp800 per kilogram.

Surono, petani sawit asal Desa Buana Tirta, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (17/7), mengatakan sejak seusai Lebaran terjadi penurunan harga."Harga saat ini jatuh, untuk kelapa sawit kualitas sedang hanya dipatok Rp700-900 per kilogram, sementara kualitas baik di kisaran Rp1.050-1.200 per kilogram," kata dia.

Kondisi ini sungguh jauh berbeda, karena sebelumnya untuk kualitas sedang dengan harga Rp1.200 per kilogram dibeli pabrik pengolahan dengan harga Rp2.000 per kilogram."Ini harga yang ditetapkan pabrik, kami tidak tahu apa penyebabnya. Yang jelas kondisi ini memberatkan kami," ujar Surono.

Anjloknya harga buah kelapa sawit ini tidak dibantah Ketua Gabungan Pengusaha Sawit Indonesia (Gapki) Sumsel Harry Hartanto. Menurut dia, kenaikan harga ini dipicu oleh rendahnya serapan ekspor sehingga berakibat dengan meningkatnya stok dalam negeri."Saat ini stok dalam negeri meningkat, ini tidak lepas dari pengaruh panasnya hubungan dagang Amerika Serikat dan China yang saat ini terjadi," kata dia.

Seperti diketahui Amerika mulai menerapkan tarif pajak tinggi kepada barang dari China. Terkait ini, Negeri Tirai Bambu tidak tinggal diam dengan membalas secara proporsional dengan mengurangi pembelian kedelai dari AS.

Dengan pengurangan pembelian kedelai oleh China menyebabkan stok kedelai di AS melimpah. Di sisi lain China telah mempersiapkan diri dengan menumpuk stok di dalam negeri jauh hari sebelum perselisihan dagang dimulai. Melimpahnya stok kedelai AS dan permintaan pasar global yang lemah membuat harga menjadi jatuh.

Pada saat yang sama stok minyak nabati lain seperti rapeseed, bunga matahari dan minyak sawit juga cukup melimpah di negara produsen. Akibatnya harga minyak nabati pun mengalami penurunan seperti yang terjadi di Indonesia.

Harry menjelaskan sepanjang Mei 2018, volume ekspor minyak sawit Indonesia secara total termasuk biodiesel dan oleochemical membukukan penurunan sebesar 3,0 persen atau dari 2,39 juta ton di April susut menjadi 2,33 juta ton pada Mei. Khusus volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya tidak termasuk biodiesel dan oleochemical pada Mei 2018 tercatat menurun 4,0 persen dibandingkan dengan April lalu atau dari 2,22 juta ton di April merosot menjadi 2,14 juta ton di Mei.

Dari sisi produksi, pada Mei ini produksi mencapai 4,24 juta ton atau naik 14 persen dibandingkan pada April lalu yang hanya mampu mencapai 3,72 juta ton. Produksi bulan mei yang juga ini mengerek stok minyak sawit Indonesia meningkat menjadi 4,76 juta ton dibanding pada bulan lalu di 3,98 juta ton.

Dengan cadangan persediaan minyak sawit Indonesia dan Malaysia yang masih tinggi, menyebabkan harga minyak sawit pada Juni relatif turun. Membaca situasi pasar yang semakin tidak menentu, dengan semakin memanasnya perselisihan dagang AS dan China, pemerintah Indonesia diharapkan mulai memberikan perhatian khusus kepada industri minyak sawit untuk menjaga agar harga minyak sawit tidak terus merosot.

"Pemerintah harusnya membuat kebijakan untuk menggalakkan penggunaan biodiesel. Mandatori Biodiesel sudah waktunya diterapkan kepada non-PSO untuk mendongkrak konsumsi di dalam negeri," kata dia.

Selain itu, upaya lain yang dapat dilakukan yakni menjajal pasar Afrika dengan membuat kebijakan seperti menurunkan tarif ekspor minyak goreng kemasan ke negera-negara di sana."Afrika tidak dapat membeli minyak dalam bentuk curah yang harganya lebih murah daripada kemasan karena tidak memiliki infrastruktur tangki timbun. Sudah saatnya Indonesia menjajal pasar baru," kata dia. Ant

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…