Harga rumah subsidi naik

Neraca. Rumah bersubsidi, terutama rumah susun akan mengalami kenaikan harga. Tak hanya itu, beberapa kendala seperti pengembang tidak mendapatkan untung, bahan bangunan yang naik dinilai membuat pengembang menjadi tidak tertarik.

Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, mengemukakan bahwa ada kemungkinan harga rumah bersubsidi naik, terutama rumah susun. Kini pihaknya sedang melakukan pengkajian terkait harga rumah subsidi. Apalagi, sejak tahun 2010, sebagian pengembang menghentikan pembangunan rumah susun subsidi di Jabodetabek. 

Ia menilai, persyaratan rumah sejahtera susun terlampau berat. Pengembang tidak bisa membangun kawasan komersial di rumah susun yang berguna sebagai subsidi silang pembiayaan. Selain itu, harga bahan bangunan sudah naik dan koefisien luas bangunan (KLB) 3,5 dinilai tidak menguntungkan sehingga pengembang tidak tertarik. Saat ini, harga rumah tapak subsidi dipatok maksimum Rp 70 juta per unit, sedangkan rumah susun maksimum Rp 144 juta per unit.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Wacth Ali Tranghanda juga mengatakan, kenaikan harga rumah harus dipertimbangkan secara matang agar tidak menjadi kebijakan tambal sulam pemerintah. Konsumen rumah subsidi harus memperoleh kemudahan kredit, berupa suku bunga tetap sebesar 7,25% dengan tenor pinjaman 15 tahun.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia Setyo Maharso telah mengajukan usulan kepada pemerintah terkait kenaikan harga untuk rumah sejahtera tapak menjadi Rp 88 juta per unit dan rumah sejahtera susun Rp 205 juta per unit.

Pemerintah menargetkan rumah subsidi untuk masyarakat menengah bawah itu disalurkan sebanyak 219.000 unit tahun ini atau meningkat dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, 109.614 unit. (yuan)

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…