Kinerja BPR Di Sulsel Tumbuh 11,30%

 

 

NERACA

 

Makassar - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) menyatakan kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maupun syariah di Sulawesi Selatan tumbuh sekitar 11,30 persen secara tahunan atau year on year (yoy). “Untuk kinerja BPR maupun BPRS di Sulsel pertumbuhannya cukup bagus secara year on year dan itu tumbuhnya dua digit," ujar Kepala OJK 6 Sulampua Zulmi di Makassar, seperti dikutip Antara, kemarin.

Ia mengatakan perkembangan industri BPR pada Mei 2018 tumbuh positif dengan total aset sebesar Rp2,51 triliun atau meningkat 11,30 persen secara yoy. Zulmi menyatakan jika pertumbuhan industri BPR-BPRS jauh lebih baik pertumbuhan asetnya dari bank umum yang hanya mencatat angka 0,38 persen atau menjadi Rp133,72 triliun. "Kalau membandingkan pertumbuhan asetnya antara bank umum dan BPR-BPRS itu, tentu kinerja dari BPR jauh lebih baik karena sudah menembus angka dua digit," katanya.

Menurut dia, perkembangan industri keuangan secara umum masih tumbuh positif dengan ditopang fungsi intermediasi yang meningkat disertai tingkat risiko yang tetap aman. Pada penyaluran kredit juga pertumbuhannya mencapai 7,79 persen secara yoy menjadi Rp117,07 triliun yang terdiri dari kredit modal kerja Rp44,34 triliun dan kredit investasi Rp20,88 triliun serta kredit konsumsi Rp51,85 triliun.

Zulmi menerangkan penyaluran kredit berdasarkan sektor lapangan usahanya juga mengalami pertumbuhan mulai dari sektor pertanian yang tumbuh 36,71 persen yoy. Kemudian pada sektor perikanan tumbuh 34,66 persen secara yoy dan sektor perantara keuangan 28,45 persen dengan kumulatif year on year.

Pada sektor bukan lapangan usaha pertumbuhan kredit juga ditunjukkan pada kepemilikan rumah tinggal dan kredit lainnya yang tumbuh masing-masing 14,39 persen dan 17,02 persen (yoy). Untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh lebih rendah dari kredit yang hanya 3,68 persen dengan nominal Rp89,13 triliun yang terdiri dari giro Rp13,95 triliiun, tabungan Rp46,78 triliiun dan deposito Rp28,40 triliun.

 

BERITA TERKAIT

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial

HUT Ke 61, TASPEN Gelar Empat Kegiatan Sosial NERACA  Jakarta – PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) (TASPEN)…

Sektor Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik Timur Tengah

    NERACA Jakarta – Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 17 April 2024 menilai stabilitas sektor…

Rupiah Melemah, OJK Diminta Perhatikan Internal Bank

      NERACA Jakarta – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abdul Manap Pulungan memandang bahwa…