Bangun Pabrik Produk Sanitari - MARK Rampungkan Akuisisi Lahan 10 Hektar

NERACA

Jakarta– Kembangkan ekspansi bisnis, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) terus memperluas pabrik. Teranyar,  emiten produsen cetakan sarung tangan ini telah menyelesaikan akuisisi lahan 10 hektare yang akan digunakan untuk ekspansi usaha. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Ridwan Goh, Chief Executive Officer PT Mark Dynamics Indonesia Tbk mengatakan, pembelian lahan yang berlokasi di Tanjung Morawa, Sumatra Utara tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha yakni pabrik produk sanitari,”Kami akan mengembangkan bisnis produk sanitari yang saat ini permintaannya sangat menjanjikan,” ujarnya.

Dia menuturkan meskipun bisnis properti sebagai pengguna produk sanitari masih tertekan, pihaknya menilai bisnis tersebut cukup prospektif mengingat kesadaran masyarakat akan kesehatan semakin meningkat. Kondisi itu, ditambah belum tersedianya pabrik produk sanitari di Sumatra, membuat bisnis tersebut memiliki peluang pasar yang besar.

Berdasarkan riset internal MARK, pasar produk sanitari dalam negeri mengalami defisit pasokan 3 juta hingga 4 juta unit per tahun. Dalam kesempatan sebelumnya, perseroan menyatakan total anggaran belanja modal untuk pembangunan pabrik produk sanitari tersebut mencapai Rp150 miliar untuk periode 2018-2020. Disebutkan, belanja modal tersebut dibagi dalam tiga tahap yakni sebesar Rp50 miliar setiap tahun.

Pada 2020 pabrik sanitari yang memproduksi closet duduk dan jongkok tersebut diproyeksikan sudah beroperasi dengan kapasitas mencapai 30.000 unit/bulan. Disampaikannya, bisnis baru yang akan dijalankan perseroan tersebut nantinya masih sinergis dan mendukung bisnis inti saat ini, yakni produksi sarung tangan yang berlokasi di Kawasan Indonesia Medan Star, Deli Serdang, Sumut.

Nantinya, 20% bahan baku pada pabrik baru ini menggunakan material sisa dari pabrik cetakan sarung tangan dan 80% berasal dari dalam negeri.”Produk sanitari pada dasarnya berbahan baku yang sama dengan cetakan sarung tangan, sehingga dengan kemampuan yang dimiliki, kami yakin pengembangan produk kami akan diterima pasar,” paparnya.

Sebagai informasi, MARK menargetkan kapasitas produksi tahun ini meningkat 26% hingga 30%. Dengan demikian, hingga akhir 2018, kapasitas produksi perseroan akan mencapai 560.000 pieces per bulan. Tahun lalu, MARK memiliki kapasitas produksi sebesar 480.000 pieces per bulan. "Akan ada mesin teknologi tinggi di tahun 2018 yang akan mendukung peningkatan kapasitas produksi," kata Ridwan.

Perseroan menargetkan laba komprehensif tahun ini mengingkat menjadi Rp 65 miliar. Ridwan memperkirakan, laba komprehensif tahun lalu di kisaran Rp 48 miliar. Sedangkan, pendapatan tahun ini diproyeksikan naik berkisar 25% hingga 30%. Saat ini, 95% pendapatan MARK berasal dari ekspor cetakan sarung tangan di beberapa negara. Saat ini, ekspor terbesar ke wilayah Malaysia, yakni sebesar 65% dari total ekspor. Sisanya, ekspor ke Thailand, China, dan Vietnam. “Kami akan memperluas pasar ekspor ke Spanyol dan Brasil," kata Ridwan.

Disebutkan, negara ekspor baru ini kemungkinan akan mulai dirambah oleh MARK pada tahun ini. Di awal tahun ini, perseroan berhasil memenuhi order hand farmer sebesar 90%.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…