BPS Nilai Mulai Terjadi Pemerataan di Indonesia

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh Gini Ratio pada Maret 2018 adalah sebesar 0,389 atau turun 0,002 dibandingkan periode September 2017 sebesar 0,391. “Penurunan ini memperlihatkan mulai terjadinya pemerataan pengeluaran di Indonesia," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (16/7).

Suhariyanto menjelaskan Gini Ratio di perkotaan tercatat mencapai 0,401 atau turun 0,003 dibandingkan September 2017 sebesar 0,404, dan di perdesaan sebesar 0,324 atau mengalami kenaikan 0,004 dibandingkan September 2017 sebesar 0,320. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat ketimpangan pengeluaran dalam periode ini adalah kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah yang lebih cepat dibandingkan 40 persen menengah dan 20 persen teratas.

Tercatat kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September 2017-Maret 2018 untuk kelompok penduduk 40 persen terbawah, 40 persen menengah dan 20 persen teratas berturut-turut sebesar 3,06 persen, 2,54 persen dan 2,59 persen.

Ia menambahkan, di daerah perkotaan, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 persen terbawah meningkat lebih cepat dibandingkan penduduk kelompok 40 persen menengah dan 20 persen teratas. Tercatat kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita pada periode ini di daerah perkotaan untuk kelompok 40 persen terbawah, 40 persen menengah dan 20 persen teratas berturut-turut adalah sebesar 2,49 persen, 2,17 persen dan 0,94 persen.

Namun, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapota per bulan kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan lebih lambat dibandingkan kelompok 20 persen teratas, meski masih lebih cepat dari 40 persen menengah. Tercatat kenaikan rata-rata perkapita pada periode ini di daerah perdesaan untuk kelompok 40 persen terbawah, 40 persen menengah dan 20 persen teratas berturut-turut adalah sebesar 2,93 persen, 2,35 persen dan 4,95 persen.

BPS juga mencatat terdapat delapan provinsi yang mempunyai nilai Gini Ratio lebih tinggi dari rata-rata nasional yaitu DI Yogyakarta 0,441, Sulawesi Tenggara 0,409, Jawa Barat 0,407, Gorontalo 0,403, Sulawesi Sulawesi 0,397 serta Papua Barat, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta masing-masing 0,394. Secara nasional, nilai Gini Ratio Indonesia selama periode 2010-September 2014 mengalami fluktuasi dan mulai Maret 2015 hingga Maret 2018 mulai menurun yang memperlihatkan dalam periode tersebut terjadi pemerataan pengeluaran di Indonesia.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…