NERACA
Jakarta – Targetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) hingga akhir tahun sebesar Rp 350 miliar hingga Rp 500 miliar, PT Ayers Asia Asset Management agresif merilis produk reksadana baru. Teranyar, perseroan merilis dua produk Dinfra (Dana Investasi Infrastruktur) berbentuk investasi kolektif,”Kejar target dana kelolaan hingga Rp 500 miliar, kita berhadap bisa ditopang dua produk Dinfra dan satu produk reksa dana syariah,”kata Direktur Utama PT Ayers Asia Management, Destin Mirjaya Mudijana di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, dua produk Dinfra yang baru dirilis memiliki jaminan proyek properti senilai Rp200 miliar dan Rp250 miliar. Idrus, Direktur Ayers Asia Asset Management menambahkan, pihaknya sedang memproses Dinfra senilai Rp 200 miliar yang direncanakan meluncur pada Agustus atau September tahun ini.
Idrus melihat Indonesia berpotensi masih akan banyak membangun proyek. Saat ini sumber pendanaan proyek tidak hanya didapat dari bank tapi juga bisa dari reksadana seperti Dinfra. Selain itu, Idrus mengatakan, pihaknya juga sedang melakukan assessment atau penilaian untuk meluncurkan DINFRA yang selanjutnya senilai Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar.
Dinfra yang kini digarap Ayers Asia Asset Management ditujukan untuk pendanaan properti swasta. Perseroan merupakan perusahaan manajer investasi baru dengan dua produk yakni reksadana Ayer Asia Asset Management Bond Fund dan reksadana Ayers Bond Fund dan Money Market Fund. Sebelumnya, perseroan juga meluncurkan satu produk baru bertajuk reksa dana Ayers Asia Asset Management Equity Index Sri Kehati. Produk baru ini dengan jaminan pada saham-saham terdaftar dalam indeks Sri Kehati.”Kami memilih indeks ini karena Indeks Sri Kehati tumbuh 16,62% sepanjang tahun ini sedangkan IHSG hanya tumbuh 6%,”kata Destin Mirjaya.
Asal tahu saja, sampai akhir Juni 2018, perseroan mencatat dana kelolaan sebesar Rp 22 miliar dan jumlah investor 150 di pasar modal.
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…
NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…
NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…