Perkuat Basis Investor Lokal - Pasar Modal Masuk Pendidikan Formal

NERACA

Jakarta –Besarnya potensi pertumbuhan industri pasar modal dalam negeri, terus dioptimalkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan memperluas penetrasi pasar dalam rangka mengejar pertumbuhan investor lokal. Pasalnya, dengan memperkuat basis investor lokal diyakini bisa memperkuat indeks harga saham gabungan (IHSG) dari sentimen eksternal.

Berangkat dari hal tersebut, Kepala Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen mengungkapkan, dirinya telah memiliki berbagai strategi guna mendongkrak jumlah investor lokal. Dimana untuk meningkatkan investor domestik perlu didorong agar pendidikan pasar masuk kurikulum formal. Namun untuk mewujudkannya ada tantangan dari sisi penyediaan kurikulum, tenaga pengajar dan advokasi yang aktif,”Kuliah pasar modal di perguruan tinggi jurusan ekonomi saja terbatas. Adanya jurusan khusus tetapi strata dua (gelar magister)," ujar Hoesen di Jakarta, kemarin.

Selain itu, pendapatan masyarakat harus meningkat. Minimal PDB per kapita US$5.000. Saat ini PDB per kapita Indonesia US$3.800. Hoesen menambahkan mereka yang memiliki pendapatan di bawah US$5.000 masih akan berfokus pada mengejar pendapatan, konsumsi dan menabung. Mereka belum memikirkan untuk investasi,”Pendapatan per kapita US$5.000 bisa diraih Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Tetapi gerakan edukasi harus dimulai tidak perlu menunggu," jelasnya.

Sebagai informasi, PT Bursa Efek Indonesia mengenjot pertumbuhan investor per tahun menjadi 25% dari target semula hanya 15%. “BEI optimistis pertumbuhan ini dapat tercapai dengan adanya channel distribusi yang ada saat ini,”kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi.

Dijelaskannya, keyakinan target pertumbuhan investor tercapai karena pihak BEI sudah memiliki channel distribusi, dari mulai kantor perwakilan, galeri investasi dan partner di kampanye Yuk Nabung Saham makin banyak mulai dari emiten serta Anggota Bursa. Selain itu, BEI juga meningkatkan target jumlah investor aktif per tahunnya dari sebelumnya hanya 20% menjadi 25% per tahun.

Peningkatan jumlah investor aktif ini dapat diraih dengan beberapa program yang akan digalakkan oleh bursa. Tercatat hingga Juni, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia jumlah investor saham tercatat sudah mencapai 898.219 single investor identification (SID). Jumlah tersebut bertambah sekitar 23,40% dibandingkan Juni 2017. Sementara itu, total SID untuk saham dan reksa dana yang tercatat sudah mencapai 1,4 juta SID.

Sebelumnya Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari Dewi pernah mengatakan, pihaknya tetap optimistis tahun ini jumlah investor akan terus bertambah. Sebab, KSEI saat ini tengah menjalani beberapa program yang berpotensi menambah jumlah investor, salah satunya pembukaan rekening serta infrastruktur Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Dengan begitu, jumlah SID diproyeksikan bertambah sebanyak 4,5 juta.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…