Presiden Harap Pemangkasan PPH Dorong UMKM

 

 

 

NERACA

 

Tangerang - Presiden Joko Widodo berharap pemangkasan pajak penghasilan (PPh) final untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 0,5 persen bisa mendorong bisnis UMKM lebih berekspansi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah acara Puncak Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke-71 Tahun 2018 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (12/7), mengatakan pemerintah berharap kebijakan pemangkasan PPh tersebut disambut baik para pelaku UMKM. "Tentu saja senang. Pasti semua pelaku senang," katanya.

Pemangkasan PPh final yang semula satu persen kemudian menjadi 0,5 persen, kata Presiden, merupakan angka yang signifikan. "Karena dari satu persen itu angka yang besar, kemudian dipotong separuh menjadi setengah persen, ya senang dong," katanya. Dengan begitu, para pelaku UMKM memiliki ruang yang lebih luas untuk melakukan perluasan usaha. "Sehingga ruang yang setengah persen bisa dipakai ekspansi, untuk modal investasi, untuk mebesarkan usaha. Saya kira arahnya ke sana," katanya.

Pemangkasan PPh final merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong para pelaku UMKM dan koperasi agar semakin berkembang. Presiden melihat sampai saat ini koperasi khususnya, sudah semakin berkembang dengan kontribusi yang kian besar terhadap PDB. "Usaha koperasi sudah ada peningkatan yang cukup baik, kalau kita hitung kontribusi koperasi terhadap PDB juga naik dari 3,99 ke 4,48 persen," katanya.

Menurut Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak Kementerian Keuangan, Yon Arsal, pemangkasan tarif tersebut dilakukan karena keluhan dari pelaku UMKM. Yon memaparkan keluhan tersebut berkaitan dengan besaran tarif yang ditetapkan, yakni 1%. “Sejak 2013, diperkenalkan namanya PPh final tarifnya masih 1%. Dalam perjalanannya banyak yang komplain 1% kegedean. Sehingga dengan masukan dari berbagai dunia usaha kita turunkan pajak dari 1% jadi 0,5%,” katanya.

Penurunan tersebut untuk mendorong masyarakat kontribusi ke kegiatan ekonomi formal. Dengan begitu ia berharap insentif tersebut mampu mendorong penerimaan pajak lebih besar. “Kita memberi kesempatan berkontribusi (pelaku UMKM) bagi negara, pengetahuan tentang manfaat bagi masyarakat manfaat pajak. Pemerintah berharap dengan fasilitas wajib pajak ini semakin banyak orang sadar akan wajib pajak ini,” terangnya.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…