CP Prima Bukukan Rugi Rp 67,72 Miliar

NERACA

Jakarta – Pencapaian kinerja keuangan PT Central Proteina Prima Tbk (CPRO) masih jauh dari ekspektasi investor. Pasalnya, emiten pertambakan udang terpadu ini masih mencatatkan kerugian meskipun kerugiannya mengalami penurunan. Tercatat pada kuartal I-2018 rugi bersih perusahaan Rp 67,72 miliar. turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu dimana perusahaan rugi Rp 113 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pendapatan penjualan perseroan dalam tiga bulan pertama di 2018 sebesar Rp 1,87 triliun atau naik 19,08% dibandingkan priode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,57 triliun. Penjualan tertinggi berasal dari pendapatan penjualan pakan yang naik 21,52% menjadi Rp 1,40 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan perseroan pada kuartal-I 2018 naik 18,48% menjadi Rp 1,54 triliun.

Selanjutnya liabilitas perseroan pada kuartal I-2018 mencapai Rp 8,81 triliun atau naik tipis 0,26% dari akhir 2017 sebesar Rp 8,78 triliun. Sedangkan defisiensi modal perseroan meningkat 4,13% menjadi Rp 1,84 triliun pada kuartal I-2018. Hingga kuartal I-2018, perseroan memiliki utang jangka pendek senilai Rp 1,28 triliun yang menurun dari utang jangka pendek pada akhir 2017 sebesar Rp 1,36 triliun.

Sedangkan utang obligasi perseroan mencapai Rp 4,56 triliun dimana sekitar Rp 4,47 triliun merupakan utang obligasi yang direstrukturisasi, sedangkan sisanya Rp 89,84 miliar merupakan bunga yang ditangguhkan. Sementara itu, pada periode tersebut aset perseroan turun tipis 0,64% menjadi Rp 6,96 triliun dibandingkan dengan aset CPRO pada akhir 2017 sebesar Rp 7 triliun.

Kemudian buntut dari terkoreksinya nilai tukar rupiah, perseroan tahun ini sudah menaikkan harga jual pakan ikan. Kenaikan harga jual juga disesuaikan dengan kenaikan harga bungkil kedelai. Direktur Pemasaran CP Prima, Hendri Laiman pernah mengatakan, kenaikan harga pakan ikan dan udang berkisar 1%-2% meskipun pembengkakan biaya produksi mencapai 6%-8%. Pertimbangannya, agar beban pembudi daya tidak semakin berat, apalagi petambak udang yang tengah menghadapi penurunan harga udang.

Dirinya menjamin CP Prima tidak akan menurunkan kualitas pakan. Menurut dia, pangsa pasar harus tetap dijaga di tengah kondisi perikanan budi daya yang berat karena sebagian besar bahan baku diimpor. Hendri mengatakan kemungkinan untuk kembali menaikkan harga hingga 4% masih ada, tetapi perusahaan masih berhitung sambil melihat dinamika pasar. Perseroan juga akan sangat berhati-hati menaikkan harga pakan udang karena usaha pertambakan komoditas itu sedang didera penurunan harga panen.

CP Prima, lanjut dia, tidak merisaukan kemungkinan pembudi daya beralih ke pakan mandiri karena pangsa pakan mandiri masih sangat kecil. CP Prima setiap tahun menjual pakan perikanan sekitar 500.000 ton. Tahun ini, perseroan juga melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dari aksi korporasi itu, perseroan berpotensi meraih dana Rp2,77 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…